BIOGRAFI TOKOH DUNIA: Mengenal Ivan IV Vasilyevich, Kaisar Pertama Rusia yang Punya Pribadi Paranoid
Dia dikenal sebagai pribadi yang paranoid, pemarah, dan mempunyai masalah kejiwaan.
Dengan dinobatkan sebagai Tsar, Ivan memberi pesan kepada dunia bahwa dia adalah pemimpin seluruh Rusia dan titahnya tidak bisa dibantah.
Baca: HASIL DRAWING LIGA CHAMPION: Kans Liverpool Menang atas Porto hanya 50 Persen
Baca: VIDEO: Ali Kamaroan Sampaikan Pesan Politik Damai Lewat Tundang
Baca: Alvaro Bautista Catat Waktu Terbaik di Sesi FP2 WSBK, Ini Hasil Lengkap Catatan Waktu Para Pebalap
Dua tahun setelah dinobatkan, Ivan mengukuhkan dewan penasihat yang bakal membangun konsensus serta membantunya melakukan reformasi.
Selama masa konstruksi, dia memperkenalkan pemerintahan mandiri, melakukan reformasi pajak, dan memperkenalkan reformasi hukum maupun gereja.
Pada 1556, dia meloloskan regulasi berisi kewajiban bagi keluarga bangsawan untuk menunjukkan pengabdian penuh kepada kerajaan.
Dalam kebijakan luar negeri, dia punya dua tujuan utama: merebut Golden Horde yang dikuasai Mongol dan mendapatkan akses ke Laut Baltik.
Pada 1552 dan 1556, dia menundukkan pasukan Tartar di Kazan dan Astrakhan.
Kemenangan memberikannya kuasa atas Ural do timur, dan Laut Kaspia di selatan.
Keberhasilan itu membuat Ivan bisa membuat garis penyokong di kawasan Mongol. Meski begitu, dia gagal menaklukan Lithuania dan tidak memperoleh akses ke Baltik.
Baca: Drawing Liga Champion 2019 - Bertemu Liverpool di Perempatfinal, Peringkat UEFA FC Porto Lebih Baik
Baca: Polda Kalbar dan BNNP Masih Dalami Kasus Selundupan Narkotika Ratusan Kilo di Sungai Duri
Baca: Tertarik Nonton Langsung Final Liga Champion 2019 di Metropolitano Madrid?, Siapkan Uang Segini
3. Masa Penuh Teror
Tahun 1560-an merupakan dekade yang memberi perubahan signifikan bagi Ivan. Dimulai dari kekeringan yang berdampak kepada kelaparan.
Kemudian kegagalan dalam perang melawan Lithuania, invasi Tartar, dan blokade laut dari Swedia, Polandia maupun Liga Hanseatic.
Puncaknya adalah ketika istrinya Anastasia Romanovna meninggal pada 1560, dengan dugaan dia dibunuh dengan racun, membuat Ivan depresi dan perilakunya menjadi aneh.
Kecurigaan bahwa istri pertamanya dibunuh kaum bangsawan membuatnya semakin paranoid.
Pada 3 Desember 1564, dia sempat kabur dari Moskwa ke Alexandrova Sloboda.
Baca: Bupati Muda Ingin Jadikan Ambawang Sentra Pangan di Kubu Raya
Baca: Ali Nasrun: Investasi Emas Simpan Potensi Besar Tanpa Pengaruh Inflasi
Baca: Pengusaha Kratom Indonesia Tunggu Janji Kampanye Sutarmidji