Orok Bayi di Ayani Mega Mall

BREAKING NEWS - Geger Temuan Orok Bayi di Ayani Mega Mall Pontianak

Unit Reskrim bersama Tim Inafis memeriksa setiap toilet yang di Ayani Mega Mall yang bermuara ke tempat pengolahan limbah

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rihard Nelson Silaban
TRIBUN PONTIANAK/YA M NURUL ANSHRY
Penemuan orok bayi di tempat pengolahan limbah Ayani Mega Mall, Selasa (5/3/2019) pagi. 

BREAKING NEWS - Geger Temuan Orok Bayi di Ayani Mega Mall Pontianak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Petugas pengolahan limbah Ayani Mega Mall terkejut ketika menemukan orok bayi di dalam limbah yang sedang dikerjakannya, Selasa (5/3/2019) sekitar pukul 08.00 pagi WIB.

Mengetahui temuan tersebut, petugas limbah Ayani Mega Mall langsung melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian.

Unit Reskrim Polsek Pontianak Selatan yang dipimpin oleh Kapolsek Pontianak Selatan, Kompol Anton Satriadi, didampingi Kanit Reskrim, Iptu Hulman Manurung, menerjunkan tim untuk melakukan pemeriksaan dugaan temuan orok. 

Baca: Luna Maya Dikabarkan Jalin Hubungan dengan Gading Marten, Adik Gading: Udah Lama!

Baca: Kominfo Kalbar Nilai Open Data Kepentingan Masyarakat Kalbar

Baca: Komjen Arief: Saya yang Bertanggung Jawab Membentuk 1.500 Bintara Menjadi Perwira Berintegritas

Baca: Netral, Gus Sholah Pastikan Tak Akan Hadiri Deklarasi Kiai dan Santri Dukung Prabowo

Aparat kini sedang melakukan penyelidikan terhadap penemuan orok bayi tersebut.

Orok itu ditemukan di dalam limbah oleh petugas pengolahan limbah Ayani Mega Mall.

Tim Inafis langsung melakukan identifikasi di TKP, dengan memeriksa lokasi penemuan.

Selesai dari lokasi penemuan Unit Reskrim bersama Tim Inafis memeriksa setiap toilet yang di Ayani Mega Mall yang bermuara ke tempat pengolahan limbah.

Saat ini orok bayi tersebut disimpan di dalam sebuah kardus bekas detergen dan diletakkan di bak mobil Polsek Pontianak Selatan.

Jasad Bayi ditemukan didalam lokasi penampungan limbah di Komplek Mega Mall Kota Pontianak, Selasa (5/3/2019).

Baca: Prediksi Tim Lolos ke Babak Perempat Final Liga Champion 2019: Man Utd & Juventus Tersingkir?

Baca: Polisi Ringkus Oknum PNS Tersangka Pencurian di Komplek Kantor Gubernur Kalbar

Dari informasi yang Tribun himpun, jasad bayi ini ditemukan oleh petugas kebersihan yang sedang membersihkan lokasi limbah dari Mega Mall ini.

Dari informasi sementara, jasad bayi yang ditemukan berukuran sekira sebesar telapak tangan orang dewasa yakni sekira 20 cm.

Saat ini, jasad bayi ini telah dievakuasi oleh Tim INAVIS Polresta Pontianak untuk di identifikasi 

Dan pihak kepolisian pun sedang melakukan pemeriksaan menyeluruh di TKP.

Aktivitas di Mega Mall sendiri pagi ini masih terlihat berjalan normal, penemuan jasad bayi ini tak mengganggu aktivitas Mega Mall ini.

Temuan Orok Tanjung Hilir

Temuan orok bayi sebelumnya menggemparkan warga Gang Multi Jaya, Jl Tritura, Kelurahan Tanjung Hilir, Minggu (6/1/2018).

Ateng seorang tuna wicara kaget ketika melihat sebuah kantong plastik kresek berisi orang bayi manusia tergeletak di Jl Tritura Gg Multi Jaya, Kelurahan Tanjung Hilir, Kecamatan Pontianak Timur, Minggu (6/1/2019) pukul 18.00 WIB.

Warga sekitar melihat tingkah laku Ateng yang tak lzim lalu mendatangi kantong tersebut. Alhasil warga sekitar pun ikut-ikutan kaget lalu melaporkan temuan tersebut ke polisi.

Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Suhar membenarkan hal tersebut, namun pihaknya belum bisa mendapatkan keterangan lengkap dari Ateng dikarenakan tuna wicara

"Belum ada keterangan lengkap dari saksi, sekarang oroknya sudah dibawa anggota Polsek Pontianak Timur menuju kamar mayat RSUD dr Sudarso," ujar Kompol Suhar saat di Konfirmasi.

Baca: Hasil LIDA 2019 Grup 2 Top 36, Langkah Rezha Bangka Belitung Terhenti, Nirwana Bengkulu Pukau Juri!

Baca: Rapat Istimewa Kecamatan Kayan Hilir, 22 Kades Sepakat Tandatangani Relokasi Kantor Camat

Baca: Panen Raya di Desa Sungai Maram, Bupati Jarot Apresiasi Petani Mampu Panen 3 Kali Setahun

Baca: Komjen Arief: Saya yang Bertanggung Jawab Membentuk 1.500 Bintara Menjadi Perwira Berintegritas

Baca: Majelis Ulama Indonesia Sanggau Kedepankan Etika Politik yang Santun

Atas kejadian ini, Kompol Suhar langsung memerintahkan Anggota Reskrim Polsek Pontianak Timur, untuk segera melakukan olah kejadian oerkara temuan orok.

"Olah TKP ini guna menulusuri dari mana arah pelaku datang membuang orok bayi tersebut," tambah Kapolsek.

Temuan tersebut diidentifikasi dokter ahli forensik RSUD dr Sudarso, Dr Monang Siahaan, M.Ked (For), SpF.

Kepada awak media, Monang menjelaskan hasil identifikasi terhadap temuan tersebut, Senin (7/1) siang, di Kamar Mayat RSUD dr Sudarso.

Monang mengungkapkan, Minggu malam ia kedatangan beberapa orang penyidik kepolisian, yang membawa satu kantong plastik berisi diduga orok bayi.

"Setelah saya identifikasi ternyata itu bukanlah orok bayi, melainkan hanya ari-ari atau tembuni saja," ujarnya.

Saat ini, ari-ari tersebut berada di dalam boks pendingin di ruang otopsi Kamar Mayat RSUD dr Sudarso.

Ari-ari itu dibungkus plastik, diletakkan didalam kardus bekas mie instan dan dimasukan ke dalam boks pendingin beserta kardusnya.

Saat ini pihak Kamar Mayat RSUD dr Sudarso, masih menunggu tindakan lebih lanjut dari pihak kepolisian.

Ahli forensik RSUD dr Sudarso berhasil mengungkap usia ari-ari yang ditemukan warga di Gang Multi Jaya, Jl Tritura, Kelurahan Tanjung Hilir, Minggu (6/1/2019).

Baca: Anggota DPD RI Kunjungan Kerja Pengawasan Dana Kelurahan di Kabupaten Sintang

Baca: Hasil LIDA 2019 Grup 2 Top 36, Langkah Rezha Bangka Belitung Terhenti, Nirwana Bengkulu Pukau Juri!

Baca: 103 WNA Punya e-KTP Tercatat dalam DPT, Kemendagri Minta KPU Beri Penjelasan

Baca: Komjen Arief: Saya yang Bertanggung Jawab Membentuk 1.500 Bintara Menjadi Perwira Berintegritas

Baca: Majelis Ulama Indonesia Sanggau Kedepankan Etika Politik yang Santun

Dijumpai tribunpontianak.co.id, Senin (7/1), ahli forensik RSUD dr Sudarso, Dr Monang Siahaan, M.Ked (For), SpF mengatakan bahwa ari-ari itu sudah berusia sempurna.

"Dalam artian janin yang lahir dibungkus ari-ari itu sudah matang, sudah matur atau cukup bulan," ujarnya.

Perkiraan Dr Monang, usia tembuni tersebut berkisar dua sampai tiga hari, "diketahui darimana, karena dijumpai adanya belatung berukuran kecil-kecil kurang lebih dari 0.1 sampai 0.2 centimeter," ujarnya.

Belatung yang berwarna keputih putihan merebak di tembuni yang sudah mengeluarkan aroma tidak enak itu.

Kondisi dari tembuni itu masih segar, ada beberapa ceceran darah yang memang tidak terawat, dan tidak dibersihkan.

Dr Monang mengatakan ada rencana ari-ari itu akan dikebumikan namun masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian, untuk sementara masih kita simpan di boks pendingin.

"Kalau sudah ada perintah dari penyidik nanti tembuni itu akan kita mandikan, kita kafani, dan dikebumikan," jelas dr. Monang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved