Heboh Pentol Kuah Daging Tikus, BPOM Sampaikan Hasil Uji Laboratorium

Setelah kami lakukan pengecekan di laboratorium Balai Besar POM di Pontianak tidak ditemukan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Hendri Chornelius
Kepala Loka POM kabupaten Sanggau, Agus Riyanto didampingi Kapolres Sanggau, AKBP Imam Riyadi saat menggelar press release di halaman Mapolres Sanggau, kemarin. 

Kemudian BT menyampaikan hal tersebut kepada JPG dan kemudian dilaporkan ke Polsek Kapuas. selanjutnya Unit Reskrim Polsek Kapuas berkoordinasi dengan piket siaga Reskrim.

Kemudian menemui penjual pentol kuah bakso di rumah kontrakannya di Jl Pangsuma, Kelurahan Beringin, Kecamatan Kapuas.

Baca: Plat Nomor Cantik Hingga Rp 20 Juta, Ini Penjelasan Dirlantas Polda Kalbar 

“Selanjutnya dilakukan pengecekan di rumah tersebut dan didapatkan satu ekor cicak yang telah mati yang berada dialam panci yang berisikan cabe cair yang telah di olah, ” tuturnya.

Selanjutnya, WR serta barang-barang terkait dagangannya di bawa ke Polres Sanggau guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Penjual atau mamang pentol kuah, WR menjelaskan, panci yang berisikan cabe tempat ditemukannya potongan badan atau bangkai diduga cicak disimpan diatas kompor dan menempel dinding yang terbuat dari triplek.

“Mungkin lalai, jadi tidak saya tutup. Mungkin ada cicak jatuh ke situ (panci). Mungkin begitu, saya sendiri tidak mengerti juga, ” katanya saat ditemui, Rabu (9/1/2019).

Dikatakanya, cabe didalam panci tersebut masih cukup banyak, yakni mencapai sepertiga dari ukuran panci.

“Semalam itu ada Polisi ngecek di panci, dikurangi cabe dalam panci. Tahu-tahu dibawahnya ada cicak satu ekor, ” jelasnya.

Sementara untuk kuah pentol, lanjut WR, salah satu bahan penyedapnya dari tulang ayam (sisa dari daging setelah dibuat pentol), dari tulang paha sampai ke leher ayam dimasukan untuk bahan kuah pentol.

“Kalau sudah mendidih kan bisa hancur, ” ujarnya.

Berkaitan dengan ditemukanya dugaan cicak saat ada pembeli pentol kuah miliknya di kelurahan Ilir Kota, cabai yang ada didalam panci, sebagian dipindahkan ke botol.

Baca: Viral Spanduk Hargai Hak-hak LGBT Bergambar Grace Natalie, PSI Ungkap Hal-hal Tak Wajar

Baca: Kapolda Kalbar Siap Kerahkan Sumber Daya Guna Suksesnya Program Desa Mandiri

“Mungkin ekornya masuk kedalam botol cabai dan tertuang ke gelas oleh anak yang belinya. Cicak yang dipanci saat ditemukan ekornya tidak ada, ” jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, tulang ayam yang dijadikan bahan penyedap pentol kuah masih dilakukan pemeriksaan oleh petugas.

Dikatakanya, untuk bahan dasar pentol miliknya, daging ayam dan daging sapi serta tepung dan bumbu lainya seperti bawang.

“Saya biasanya beli daging ayam 5 Kg, kemudian dipilih bagian isi dan tulangnya. Tulangnya untuk dicampur ke kuah pentol, dagingnya digiling di pasar Senggol untuk membuat pentol, ” tuturnya.

Ia menambahkan, dirinya menjual pentol kuah mulai 27 Desember 2018.

“Sebelumnya jual bakso mie, karena sepi pembeli, jadi jual pentol kuah keliling pakai dorong, ” pungkasnya. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved