Heboh Pentol Kuah Daging Tikus, BPOM Sampaikan Hasil Uji Laboratorium

Setelah kami lakukan pengecekan di laboratorium Balai Besar POM di Pontianak tidak ditemukan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Hendri Chornelius
Kepala Loka POM kabupaten Sanggau, Agus Riyanto didampingi Kapolres Sanggau, AKBP Imam Riyadi saat menggelar press release di halaman Mapolres Sanggau, kemarin. 

Heboh Pentol Kuah Daging Tikus, BPOM Sanggau Nyatakan Negatif 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Loka POM Kabupaten Sanggau, Agus Riyanto menyampaikan, berdasarkan hasil uji laboratorim yang dilakukan BPOM Kalbar di Pontianak terkait ditemukanya dugaan ekor tikus di pentol kuah yang sempat menghebohkan warga Sanggau, dipastikan negatif mengandung daging tikus.

“Setelah kami lakukan pengecekan di laboratorium Balai Besar POM di Pontianak bahwa dari hasil uji laboratorium tidak ditemukan adanya kandungan daging tikus di dalam bakso pentol kuah, ” katanya kemarin.

Agus menjelaskan bahwa pihaknya hanya menguji terhadap apa yang dilaporkan warga yang datang pada tanggal 8 Januari 2019 sekitar pukul 15.00 Wib dengan membawa sampel bakso pentol kuah.

Baca: KABAR Terkini Kasus Siswi SD Melahirkan Bayi 2,6 Kg! Paman Tersangka Cabul hingga Kondisi 2 Korban

Baca: Cegah ASN Tidak Netral, BKPSDM Sintang Segera Keluarkan Surat Edaran

Agus tidak menjelaskan secara rinci terkait temuan seperti ekor binatang lain, misalnya jenis cicak yang ditemukan warga di dalam pentol kuah tersebut.

Hal itu mengingat laporan juga disampaikan ke Polres.

“Mungkin untuk itu kami serahkan kepada pihak Kepolisian karena sebagai tindaklanjut laporan dari masyarakat selain ke kami kan juga ke Polres bahwa sudah ditemukan di dalam sambal cabe yang di dalam cabeknya ada badan cicak seperti itu, ” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Sanggau. AKBP Imam Riyadi menegaskan, pihaknya akan mendalami kasus tersebut.

“Apakah yang bersangkutan sengaja atau tidak. yang jelas untuk kesengajaan didalam bakso itu sendiri negatif ya. Tentunya ini yang harus kita dalami juga, ” tuturnya.

Kapolres menjelaskan, informasi yang diperoleh dari Balai POM akan menjadi bahan bagi pihak Kepolisian untuk menindaklanjuti kasus bakso pentol kuah tersebut.

“Kami akan mendalami, keterangan dari Balai POM inilah yang nantinya menjadi pedoman kami untuk menindaklanjuti kasus ini, ” pungkasnya.

Yuk follow instagram Tribun Pontianak

Baca: Foto Viral Diduga ASN RSUD Sintang Beredar, Berikut Pernyataan Kepala BKPSDM

Baca: Korwil Blispi Kalbar Optimis Persilan Bungkus Kemenangan Pada Laga Terakhir Penyisihan

Baca: Jadwal Live Streaming Jepang Vs Qatar di Final Piala Asia 2019, Prediksi dan Head to Head

Sebelumnya diberitakan, Warga kota Sanggau dihebohkan dengan adanya penemuan diduga potongan ekor cicak di pentol kuah yang dijual seorang mamang inisial WR di belakang lapangan sepak bola rawa bakti, kelurahan Ilir Kota, Kecamatan Kapuas,  Kabupaten Sanggau, Selasa (8/1).

Kasat Reskim Polres Sanggau7, AKP Haryanto menjelaskan kronologis kejadian, Selasa 8 Januari 2019 sekira pukul 11.15 Wib di Gg Rawa Bhakti, samping SMPN 2 Sanggau, BT membeli pentol kuah bakso dari WR.

“Dan ketika hendak memakan pentol kuah tersebut terdapat berupa potongan ekor cicak yang berada didalam wadah kuah pentol bakso tersebut, ” katanya, Rabu (9/1).

Kemudian BT menyampaikan hal tersebut kepada JPG dan kemudian dilaporkan ke Polsek Kapuas. selanjutnya Unit Reskrim Polsek Kapuas berkoordinasi dengan piket siaga Reskrim.

Kemudian menemui penjual pentol kuah bakso di rumah kontrakannya di Jl Pangsuma, Kelurahan Beringin, Kecamatan Kapuas.

Baca: Plat Nomor Cantik Hingga Rp 20 Juta, Ini Penjelasan Dirlantas Polda Kalbar 

“Selanjutnya dilakukan pengecekan di rumah tersebut dan didapatkan satu ekor cicak yang telah mati yang berada dialam panci yang berisikan cabe cair yang telah di olah, ” tuturnya.

Selanjutnya, WR serta barang-barang terkait dagangannya di bawa ke Polres Sanggau guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Penjual atau mamang pentol kuah, WR menjelaskan, panci yang berisikan cabe tempat ditemukannya potongan badan atau bangkai diduga cicak disimpan diatas kompor dan menempel dinding yang terbuat dari triplek.

“Mungkin lalai, jadi tidak saya tutup. Mungkin ada cicak jatuh ke situ (panci). Mungkin begitu, saya sendiri tidak mengerti juga, ” katanya saat ditemui, Rabu (9/1/2019).

Dikatakanya, cabe didalam panci tersebut masih cukup banyak, yakni mencapai sepertiga dari ukuran panci.

“Semalam itu ada Polisi ngecek di panci, dikurangi cabe dalam panci. Tahu-tahu dibawahnya ada cicak satu ekor, ” jelasnya.

Sementara untuk kuah pentol, lanjut WR, salah satu bahan penyedapnya dari tulang ayam (sisa dari daging setelah dibuat pentol), dari tulang paha sampai ke leher ayam dimasukan untuk bahan kuah pentol.

“Kalau sudah mendidih kan bisa hancur, ” ujarnya.

Berkaitan dengan ditemukanya dugaan cicak saat ada pembeli pentol kuah miliknya di kelurahan Ilir Kota, cabai yang ada didalam panci, sebagian dipindahkan ke botol.

Baca: Viral Spanduk Hargai Hak-hak LGBT Bergambar Grace Natalie, PSI Ungkap Hal-hal Tak Wajar

Baca: Kapolda Kalbar Siap Kerahkan Sumber Daya Guna Suksesnya Program Desa Mandiri

“Mungkin ekornya masuk kedalam botol cabai dan tertuang ke gelas oleh anak yang belinya. Cicak yang dipanci saat ditemukan ekornya tidak ada, ” jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, tulang ayam yang dijadikan bahan penyedap pentol kuah masih dilakukan pemeriksaan oleh petugas.

Dikatakanya, untuk bahan dasar pentol miliknya, daging ayam dan daging sapi serta tepung dan bumbu lainya seperti bawang.

“Saya biasanya beli daging ayam 5 Kg, kemudian dipilih bagian isi dan tulangnya. Tulangnya untuk dicampur ke kuah pentol, dagingnya digiling di pasar Senggol untuk membuat pentol, ” tuturnya.

Ia menambahkan, dirinya menjual pentol kuah mulai 27 Desember 2018.

“Sebelumnya jual bakso mie, karena sepi pembeli, jadi jual pentol kuah keliling pakai dorong, ” pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved