Pilpres 2019

Prabowo Bahas Strategi Dorongan Besar Hingga 'Sentil' Intelejen

Dalamidato kebangsaan "Indonesia Menang" di Jakarta Convention Center, Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menyiapkan strategi

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, saat pengambilan nomor urut di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018) 

Prabowo Bahas Strategi Dorongan Besar Hingga 'Sentil' Intelejen

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Dalamidato kebangsaan "Indonesia Menang" di Jakarta Convention Center, Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menyiapkan strategi yang dinamainya Dorongan Besar.

"Untuk mewujudkan Indonesia Menang, kita akan menjalankan strategi khusus, strategi yang saya namai Dorongan Besar," kata Prabowo, Senin (14/01/2019) di JCC.

Diterangkannya, Dorongan Besar tersebut berarti tidak boleh bekerja setengah-setengah dan harus bekerja keras untuk mewujudkan swasembada pangan, energi, air bersih, dan membangun lembaga-lembaga yang kuat serta pertahanan yang kokoh.

Baca: Pidato Prabowo, Dari Singgung Utang BUMN Hingga Peluru Perang Hanya Untuk Tiga Hari

Baca: Ditusuk di Jalan Sepi, Adik Korban Nilai Sang Kakak Sudah Diintai

Baca: Pulang Kerja, Perawat Gigi di Mempawah Ini Ditusuk Orang tak DiKenal

Seperti yang terpapar dilayar monitor, Fokus pertama adalah ekonomi yang mengutamakan rakyat, adil, makmur, berkualitas, dan berwawasan lingkungan.

Fokus kedua adalah peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial. Fokus ketiga adalah keadilan di bidang hukum dan demokrasi berkualitas.

Fokus keempat adalah menjadikan Indonesia rumah yang aman, nyaman, dan berdaulat bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan fokus kelima adalah penguatan karakter dan kepribadian bangsa yang luhur.

"Visi-misi kami, kami beri nama visi-misi Indonesia Menang. Indonesia harus menang. Kita tidak boleh jadi bangsa yang kalah," kata Prabowo.

Ia menegaskan Indonesia tidak boleh menjadi bangsa peminta-minta. Prabowo juga menyinggung soal utang.

Baca: Live Streaming Coppa Italia AS Roma vs Virtus Entella di TVRI Berlangsung Pukul 03.00 WIB

Baca: Warga Sambas Mancing Ikan Tapah Malah Dapat Buaya, Peristiwa Ini yang Dikhawatikan Bakal Terjadi

"Kita tidak boleh menjadi bangsa yang minta-minta, kita tidak mau jadi bangsa yang utang, utang, utang terus, Kita tidak mau jadi bangsa yang tidak mampu membela rakyatnya sendiri," kata Mantan Komjen Kopasus ini.

Ia pun mengatakan, untuk mewujudkan Indonesia menang, pihaknya akan menjalankan strategi khusus.

Ketum Gerindra ini juga berbicara tentang fungsi intelijen di tengah-tengah pidato kebangsaannya sekaligus mengingatkan bahwa tugas intelijen ialah memata-matai musuh negara. Bukan malah mantan Presiden hingga mantan pimpinan lembaga negara.

Menurutnya pula, perlu adanya hakim, jaksa, polisi, serta intelijen yang unggul dan jujur.

"Intelijen itu intelin musuh negara, jangan intelin mantan Presiden Republik Indonesia, jangan intelin mantan Ketua MPR RI, jangan intelin anak proklamator kita, jangan intelin mantan Panglima TNI, jangan intelin ulama-ulama besar kita, Kalau mau intelin mantan Pangkostrad, nggak apa-apa," selorohnya yang disambut tawa dan tepuk tangan relawan serta simpatisan yang hadir.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved