Internasional
Mahasiswa Babel di Taiwan Tak Dipaksa Kerja, Gaji 650 Ribu per Hari
Intan Galuh Amartya (19) saat ini dalam keadaan baik dan lancar studi dan program pemagangan yang dijalaninya.
Dirinya yang berada di kelas IT A bersama teman-temannya menjalani magang di perusahaan baterai yang berlokasi di New Taipei City.
Tapi untuk kelas IT B, magangnya gabung sama anak Pariwisata di perusahaan roti, karena belum menemukan perusahaan yang cocok.
Kalau jurusan Marketing, magangnya di Shopee Taiwan
"Jurusan kita ada tiga angkatan, angkatan pertama, kedua dan ketiga kalau saya angkatan ketiga.
Untuk gaji, di tempat saya magang kita digaji perjam 140 NTD kalau dirupiahkan perhari sekitar 700 ribu. tapi kabarnya di 2019 bakal naik 150 NTD.
Kalau kerjanya bagus selama sebulan kita juga dapat bonus, kita juga dapat asuransi kesehatan dan asuransi tenaga kerja juga ada," ungkap Intan.
Diakui Intan pihaknya juga sudah didatangi pihak Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) untuk diwawancarai usai rapat di DPRD siang tadi.
" Jadi kami katakan bahwa informasi yang beredar itu sama sekali tidak benar. ini kami lagi kumpul sama- teman-teman mau buat video klarifikasi bersama," ucapnya.
Minarni (48) ibunda dari Intan saat mendengar kabar adanya pemberitaan soal dugaan ratusan pelajar indonesia 'kerja paksa' di pabrik Taiwan mengaku tidak terkejut.
Pasalnya dirinya selalu berkomunikasi dengan anaknya di Taiwan.
" Inikan sudah yang kedua kalinya. kalau yang pertama jujur sempat khawatir. namun setelah mendegar langsung dari anak saya, mereka baik-baik saja. malah mengaku sebulan naik berat badannya 4 kg," ujar Minarni.
Dikatakan Nani dalam komunikasi dengan anaknya tersebut, semua kebutuhan dan fasilitas yang mereka dapatkan semuanya terjamin mulai dari tempat tinggal, transportasi juga aman.
"Intinya mereka bahagia dan betah di Thailand, kadang kalau satu minggu saat libur malah jalan-jalan keliling Taiwan," ucapnya.
Dikatakan Minarni selaku orangtua, seharusnya soal pemberitaan yang membuat resah harus ditelusuri kebenaran dan faktanya. jangan sampai membuat kita sebagai orang tua khawatir.
" Alhamdulilah kita selalu komunikasi, jadi tahu kondisi sebenarnya dari anak kita dan teman-temanya," ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Mahasiswa Babel di Taiwan Ngaku Bahagia, Bantah Dipaksa Kerja dan Ungkap Soal Gaji 650 Ribu per Hari