Ditegur Gubernur, Kepala BPBD Kalbar Pasrah Dinilai Tak Maksimal
Ia menilai BPBD belum bisa berbuat maksimal dalam penanganan banjir di Kabupaten Sambas, Landak, Kapuas Hulu, Sanggau dan beberapa wilayah lainnya.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Didit Widodo
“BMKG juga mengidentifikasi adanya bibit siklon tropis 95P di Teluk Carpentaria Australia (sebelah selatan Papua) dan 96S di samudera Hindia (sebelah selatan Jawa),” ujarnya.
Dari ketiga bibit siklon yang ada di sekitar Indonesia, bibit siklon 95P yang berada di Teluk Carpentaria yang memiliki kecepatan angin maksimum 25 knots di pusatnya dan bibit siklon 97W yang berada di Laut China Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knots di pusatnya, keduanya berpotensi tinggi menjadi siklon tropis dalam 24-48 jam kedepan.
Kondisi ini menyebabkan pergerakan massa udara dari Asia yang bergerak menuju Indonesia mengalami penguatan, sehingga berdampak pula pada potensi peningkatan kecepatan angin, ketinggian gelombang laut, dan potensi hujan lebat di beberapa wilayah di Indonesia.
Beberapa wilayah yang diprakirakan akan terdampak angin kencang termasuk Kalimantan Barat.
Sedangkan Kalbar juga masuk dalam wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat/petir hingga 3 Januari 2019.
“Selain potensi bencana akibat angin kencang dan hujan lebat, masyarakat diharapkan waspada juga terkait gelombang tinggi di Indonesia,” terangnya.
Tinggi gelombang laut di wilayah perairan Indonesia saat ini didominasi dengan ketinggian gelombang berkisar antara 1.25 - 2.5 meter.
Adapun tinggi gelombang dengan ketinggian lebih dari 2.5 m terpantau di beberapa wilayah perairan Indonesia hingga 3 Januari 2019 antara lain: Gelombang 2.5 – 4.0 meter (Berbahaya) berpeluang terjadi di Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, Perairan Kep. Anambas hingga Kep. Natuna, Perairan utara dan selatan Jawa, Laut Jawa, Samudra Hindia selatan Jawa, Perairan selatan Bali hingga Sumbawa, Perairan Kep.Anambas hingga Kep.Natuna, Perairan Agats - Amamapere, Perairan barat Yos Sudarso, Perairan selatan Merauke, Perairan Kep. Sangihe hingga Kep.Talaud, Perairan utara Halmahera.
-Tinggi Gelombang 4.0 - 6.0 meter (Sangat Berbahaya) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Laut Cina Selatan
Prakiraan tinggi gelombang laut di perairan Indonesia pada tanggal 04 - 06 Januari 2019 antara lain :
- Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter (Berbahaya) berpeluang terjadi di Perairan barat Lampung, Perairan selatan Jawa hingga Sumbawa, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT, Perairan Kep.Sermata hingga Kep. Tanimbar, Perairan Kep.Kai hingga Kep.Aru, Laut Arafuru, Perairan barat Yos Sudarso, Perairan selatan Merauke, Perairan Kep. Sangihe hingga Kep.Talaud, Perairan utara Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua.
Masyarakat yang sedang melaksanakan kegiatan liburan akhir tahun di wilayah pesisir pantai, khususnya di pesisir selatan Pulau Jawa, diharapkan tetap waspada terkait potensi angin kencang dan diharapkan untuk tidak berlayar menuju laut lepas. Selain itu kapal-kapal terutama Perahu nelayan dan kapal - kapal ukuran kecil agar tidak memaksakan diri melaut serta tetap waspada dan siaga dalam melakukan aktivitas pelayaran di wilayah dengan gelombang tinggi.
Daerah Kategori Rawan Banjir
190 Desa/kelurahan di Kalbar
* Tiga desa di Pontianak
* Tujuh di Singkawang
* Tiga di Kubu Raya
* 12 di Kapuas Hulu
* Lima di Bengkayang
* Enam di Sambas
* Delapan di Kayong Utara
* 20 di Mempawah
* 27 di Landak
* Lima di Sanggau
* Delapan di Sekadau
* 22 di Melawi
* 26 di Ketapang
* 38 di Sintang
Kalbar Rawan Tanah Bergerak
* Hanya kota Pontianak yang bebas dari ancaman
* 13 kabupaten kota lain memiliki wilayah yang berkategori 'menengah'.
* Artinya potensi pergerakan tanah ada ketika hujan turun dengan intensitas tinggi.
* Terutama daerah perbukitan dan tepi tebing yang menyebabkan longsor.
Daerah Berpotensi 'menengah-tinggi'.
* Bengkayang
* Kapuas Hulu
* Ketapang
* Landak
* Mempawah
* Sambas
* Sintang.