Siswi SMKN 4 Berkelahi
Terkait Kasus Perkelahian Pelajar SMKN 4 Pontianak, Eka: Ini Jadi Tanggungjawab Semua Pihak
Ini menjadi tanggung jawab semua pihak, dan kami sangat menyayangkan kejadian ini.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, David Nurfianto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Perkelahian pelajar SMKN 4 Pontianak mendapatperhatian Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar Eka Nurhayati Ishak. Peristiwa ini, menurut Eka menjadi tanggungjawab semua pihak.
"Ini menjadi tanggung jawab semua pihak, dan kami sangat menyayangkan kejadian ini. Yang pertama kami sangat menyayangkan, kenapa ini bisa terjadi di ruang lingkup sekolah," ujar Eka Nurhayati Ishak, Jumat (14/12/2018).
Eka memaparkan bahwa seperti yang dimetahui, kejadian ini di lingkup sekolah. Dimana indentitasnya sangat jelas, karena mereka menggunakan pakaian seragam sekolah.
"Yang jadi pertanyaan dimana pihak sekolah pada waktu itu, dimana guru, dimana teman-teman mereka yang berada disana mengapa tidak melerai, kenapa tidak meredam malahan memvidiokan," imbuh Eka Nurhayati Ishak.
Baca: Kadiskop UKM Pontianak Ancam Cabut Izin Usaha UMKM Gunakan LPG Subsidi
Eka juga sangat menyayangkan dimana para pelajar ini, mengucapkan kata-kata yang sangat tidak pantas.
"Hal seperti inilah yang menjadi tanggungjawab kita bersama, kenapa bisa terjadi. Kebanyakan kita hanya mengetahui kejadian seperti ini di daerah luar, namun terbukti ini terjadi di kota kita," jelas Eka.
Untuk itu, Eka menghimbau kepada seluruh orang tua yang ada di Kalimantan Barat, khususnya Kota Pontianak untukemperketat pengawasan kepada anak dari sejak dini.
"Karena apa, jika pengawasan orang tua ini kurang, maka kejadian seperti ini akan terjadi," ucap Eka.
Baca: Suara Aneh dan Misterius di Langit Jawa Tengah Viral di Sosmed, Begini Penjelasan Airnav
Eka menilai jika kejadian ini harus di proses, silahkan diproses tanpa memandang status. Namun harus sesuai koridor dan undang-undang yang berlaku.
"Kalau ini sesuai kekeluargaan, selesaikanlah dengan kekeluargaan. Tapi kembali lagi disini ada motif kekerasan, maka harus tetap ditindak secara jalur hukum," ungkap Eka.
Untuk itu, Eka menjelaskan proses awalnya harus memanggil orang tua pihak yang bersangkutan.
"kita hadirkan kenapa harus orang tuanya orang tua, karena mereka yang bertanggung jawab atas anaknya," kata Eka.
Eka juga mengatakan bahwa selain orangtua, pihak sekolah juga harus di hadirkan karena ini terjadi dilingkungannya.
"Dalam hal ini pendidikan informal dan formal harus bergandengan, orangtua memiliki peran mendidik anak dirumah. Kemudian guru memiliki peran mendidik anak bahkan menjadi pengganti orang tua disekolah," tutur Eka.
Eka menegaskan bahw orangtua tidak bisa melepaskan semua pendidikan ke guru disekolahnya, karena orang tua sangat penting perannya terhadap penerapan pendidikan didalam rumah. Orang tua punya peran mengajarkan agama dan pendidikan moral kepada anak,"
"Iya kalau kejadian ini disekolah, coba ini terjadi di luar dari arena ini, yang mau disalahkan siapa lagi. Tentunya ini tidak ada yang mau disalahkan, tetapi karna anak ini dibawah umur yang harus disalahkan itu tidak ada orang lain harus orang tuanya," jelas Eka lagi.
Baca: Persiapan Akreditasi IAIN Pontianak, Inilah Tim Asesor yang Menilai
Eka menambahkan jikalau ada bahasa pembelaan orang tua, itu tidak bisa dibenarkan. Kenapa karena anak dibawah umur itu tetap menjadi tanggungjawab orang tuanya.
Untuk hal ini, KPPAD bisa membarikan pemahaman orang tua, serta memberikan perlindungan kepada anak. Tapi untuk penegakan hukum sendiri, ini haru diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Untuk itu, mari kita sama-sama mengawasi agar hal ini tidak terjadi. Jangan kita hanya melihat itu anaknya dia, itu anaknya mereka, oh itu bukan anak gue, itu bukan anaknya aku. Tidak ada cerita seperti itu tapi anak-anak seluruh Kalimantan Barat, khususnya Kota Pontianak," imbaunya
Eka berpesan siapapun itu, jika melihat ada anak-anak yang ekstrim, wajib untuk menegurnya
"Agama telah mengajarkan bahwa sesama manusia itu wajib saling tolong- menolong dan saling mengingatkan dalam kebaikan," pungkasnya.