Bocah Tiga Tahun Tewas Digorok Ayah Kandungnya, Sebelum Dibunuh Wajah Korban Ditutup
Bocah Tiga Tahun Tewas Digorok Ayah Kandungnya, Sebelum Dibunuh Wajah Korban Ditutup.
Kondisi lemah. Ia bertutur sambil menangis pilu.
"Saya tak tahu mau mulai dari mana," jawab Hamisah ketika diminta Tribunpontianak.co.id untuk bercerita.
Wajahnya masih kebingungan.
Beberapa saat kemudian, ia melanjutkan ceritanya.
"Waktu di ayunan memang dia setengah memaksa anaknya untuk tidur. Memang anak ini belum mau tidur. Saya mau ambil dia mau saya susui. Dia bilang jangan,” tutur Hamisah.
“Dia mau dengar saya menyanyi. Waktu itu suami saya nyanyinya lagu solawat, saya biarkan dulu,” katanya lagi.
Hamisah lalu melanjutkan ceritanya.
Baca: Tim Inafis Identifikasi Kondisi Korban Bocah Tewas di Tangan Ayah Kandung
Baca: Bocah Malang di Sungai Rengas Tewas Tragis di Tangan Ayah Kandung
Ketika dinyanyikan salawat, rupanya Putri Aisyah bukan malah diam.
Namun, menangis kian keras.
Saat anaknya menangis itulah, dia memutuskan untuk mengambil Putri Aisyah dari suaminya.
"Tapi anak itu makin menangis. Terus saya paksa ambil. Kemudian saya bawa ke kamar tidur," katanya.
Hamisah memperagakan bagaimana dirinya merampas Putri dari tangan suaminya.
Sembari mengusap air mata Hamisah melanjutkan ceritanya.
"Saya susukan di situ sambil baring. Lalu suami saya masuk lagi ke kamar mengambil anak itu, kemudian dibawa keluar,” ucapnya.
Saat itu, sebenarnya Hamisah ingin merebut kembali Putri dari suaminya.
“Saya mau rampas anak itu tidak bisa, karena saya lihat kondisi suami saya udah beda keliatannya," kenangnya.
Hamisah makin tak mampu menahan menahan air mata ketika mengingat detik-detik terakhir ia menyusui anaknya.
"Kemudian dibawanya ke dapur. Saya kejar ke dapur. Saya tarik anak saya. Tidak mau dilepaskan sama dia. Anak itu sudah nagis-nangis, anak itu dipeluknya keras dan tidak mau dilepaskan,” tutur Hamisah.
Baca: Terungkap Fakta-fakta Pembunuhan Sadis Satu Keluarga di Bekasi, Begini Pengakuan Tersangka HS
Baca: Ingat Pegawai Cantik Mirip Miyabi? Kini Oza Moza Banting Setir Terjun ke Dunia Politik
Melihat hal itu, Hamisah pun berterian untuk meminta bantuan sepupunya.
“Kemudian saya teriak minta tolong. Sepupu saya di sebelah kiri rumah saya. Kemudian saya terjatuh. Anak saya pun dibantingnya," ucap Hamisah.
Ia menyingsingkan celana di kaki kirinya menunjukkan luka lecet di lutut karena terjatuh.
Melihat dirinya terjatuh, suaminya malah makin jadi membanting Putri Aisyah.
"Anak itu terus dibantingnya,” tuturnya.
Usai menuturkan bagaimana darah dagingnya dibanting berkali-kali ke lantai, Hamisah sudah tidak bisa lagi menahan kucuran air matanya.
Meski begitu, ia teus saja melanjutkan ceritanya.
Kali ini, sambil terisak.
"Saya lupa berapa kali dibantingnya anak itu. Yang jelas lebih dari satu kali," ucapnya.
Hamisah pun mengaku tidak sanggup lagi mengingat dan membayangkan bagaimana putrinya yang tidak berdosa itu, dibanting suaminya berkali-kali di dapur.
"Itu yang saya tidak sanggup membayangkanya,” ujar Hamisah sembari memalingkan wajahnya menghindari kamera Tribunpontianak.co.id.
Baca: Aksinya Pecahkan Rekor Dunia, Bocah 5 Tahun Dapat Hadiah Mobil Mercedes
Baca: Keracunan Usai Makan di Restoran, Dua Bocah Akhirnya Meninggal Dunia
"Kemudian sepupu saya datang. Langsung cepat mengambil anak itu yang sudah terbaring di lantai,” ujarnya.
Sepupunya itu kemudian meminta pertolongan agar Putri Aisyah di bawah ke rumah sakit.
“Minta pertolongan pakai motor ke rumah sakit. Tidak sampai kerumah sakit dibawa balik lagi dalam kondisi sudah meninggal. Karena kepalanya sudah lembut," ucap Hamisah mengakhiri ceritanya.
Yuk Follow Instagram @tribunpontianak.