Dugaan Penculikan Anak
Kuat Dugaan Diculik, Anak Berusia 1 Tahun di Tanjung Hulu Pontianak Hilang Saat Ibunya Cuci Piring
Ajun anak laki-laki berusia 1 tahun 3 bulan, dikabarkan hilang. Kuat dugaan akibat penculikan yang terjadi sekitar pukul 07.40 wib
Project Manager HCC Kalbar, Nina Soraya mengatakan, dua hari ini HCC memang mendapatkan sejumlah pertanyaan dari netizen terkait hoaks penculikan anak.
"Nah, mendapat pertanyaan itu, kita segera melakukan penelusuran dan verifikasi melalui media sosial dan media mainstream yang ada. Maka tim cek fakta kami menemukan bahwa itu adalah hoaks berjenis disinformasi," ujarnya.
Menurut dia, ada yang dikaburkan dan membuat ketakutan.
"Jadi, wajar memang kewaspadaan terhadap anak-anak kita ditingkatkan. Tapi dengan mengeshare berita bohong, sama saja kita menebarkan ketakutan yang tak ada bedanya dengan membuat terpicunya kejahatan baru," kata Nina.
Dia mengingatkan, suatu kejadian yang memilukan akibat penyebaran berita hoaks.
"Masih ingat seorang kakek yang meninggal dunia di Sadaniang, Kabupaten Mempawah beberapa tahun lalu karena hoaks penculikan anak? Itu bukti nyata jika mengeshare hoaks bisa menghilangkan nyawa orang lain, yang tak bersalah. Mari cerdas bermedia sosial," ajaknya.
Nina berpendapat, pencipta hoaks memang menginginkan ketakutan terjadi. Melalui hal mendasar, yakni keluarga.
"Siapa yang tidak takut jika anaknya atau saudaranya yang masih di bawah umur diculik? Ketika ketakutan itu tercipta, tujuan akhirnya adalah mendeskriditkan kinerja polisi," ucapnya.
Analisis HCC Kalbar, sambung Nina, sudah sampai di sana.
Ada pihak yang ingin membuat chaos negeri ini. Dengan menebarkan ketakutan, lewat medium dunia maya.
Lalu, jika ketakutan sudah sporadis, menebar di setiap lokasi yang padat penduduk, kepolisian dibikin kewalahan.
Kekacauan pun kemudian tercipta dan tudingan atas kinerja melayani serta melindungi masyarakat dijadikan alasan untuk menghujat kinerja korps baju coklat itu.
"Nah ini yang kami tak inginkan. Dan kami dari HCC berharap, hasil debunk yang dilakukan oleh tim cek fakta dan juga media yang telah terpublis itu bisa disebarkan oleh masyarakat, agar menjadi kewaspadaan atau yang kami sebut siskamling digital," tambah Nina.
Sementara itu, Ketua Pembina Mafindo Pontianak, Syarifah Ema Rahmaniah menerangkan, kejahatan penculikan memang harus diwaspadai.
Di mana dan kapan pun bisa saja terjadi.