Pilpres 2019
Gerakan #2019 GantiPresiden Sampai di Tanah Suci Mekkah, dari Stiker hingga Spanduk
Di tengah jutaan umat Muslim menunaikan Ibadah Haji, sejumlah stiker dan spanduk bertuliskan #2019 GantiPresiden, terpampang di Tanah Haram.
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Agus Pujianto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Gerakan #2019 GantiPresiden rupanya sampai juga ke Tanah Suci Mekkah.
Di tengah jutaan umat Muslim menunaikan Ibadah Haji, termasuk jamaah Indonesia, sejumlah stiker dan spanduk bertuliskan #2019 GantiPresiden, terpampang di Tanah Haram tersebut.
Terakhir, sebuah video seorang jamaah asal Indonesia menunjukkan spanduk bertuliskan #2019 GantiPresiden terpampang di dekat sebuah hotel di daerah Sisha.
Di hotel di kawasan ini, sejumlah jamaah haji Indonesia juga menginap.
Spanduk tersebut, diketahui setelah para jamaah baru saja pulang dari melempar Jumroh.
Kemudian pemilik akun Facebook Famili Ghonim Jauhari, mengunggahnya.
Baca: Logo HTI dan PKS di Spanduk Deklarasi #GantiPresiden Pontianak, Tertulis Tegakkan Khilafah
Baca: Idrus Marham Tersangka Korupsi Proyek PLTU 1 Riau, Cuitan Terakhir Sebut Presiden Jokowi
Bahkan dirinya melakukan siaran langsung di Facebook, Kamis (23/8/2018) pukul 17.28 WIB.
Ia menuliskan status sebagai berikut:
Saudara2 ku di indonesia
Saya ini bukan ahli politik
Saya bukan pendukung jokowi
Saya bukan pendukung prabowo
Saya hanya khodim(pelayan) tamu2 ALLOH
Tolong jgn kotori pikiran saya dgn politik
Di indonesia sy hanya pingin tenang ibadah
Hajinya di Tanah Suci....
Baca: Spanduk Tolak Deklarasi #2019GantiPresiden di Kawasan Bundaran Kota Baru
Baca: Ada Dugaan Penolakan Deklarasi #2019 Ganti Presiden, Ini Kata Panitia Relawan Ganti Presiden
Video Ghonim ini sudah dikomentari 93 komentar, 3,9 ribu kali dibagikan, dan 177 ribu tayangan.
Berikut videonya:
Sebelumnya, Ketua Umum PPP, Romahurmuziey, juga mengunggah mobil berwarna putih yang ditempeli stiker #2019 GantiPresiden.
“Barusan dpt kiriman jama'ah haji dr Mina, Saudi Arabia. Kok ya sempat2 nya sedang rangkaian ibadah kok nempel #2019GantiPresiden di mobil. Mestinya kan ibadah khusyu' saja agar mabrur,” tulis politisi muda yang biasa disapa Rommy ini.
Baca: Jelang Deklarasi #2019 Ganti Presiden di Pontianak, Politisi PKS Mardani Ali Sera Unggah Ini
Baca: TERPOPULER - Dari Spanduk Deklarasi #GantiPresiden Pontianak Hingga Kasus Pengeras Suara Azan
Terkait cuitan Rommy, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, yang diketahui tengah menjalankan ibadah haji di Mekkah memberikan balasan.
Selain tugas, Fahri juga sempat berkunjung ke tempat pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Fahri pun tetap memberikan informasi baik terkait gempa ataupun permasalahan lainnya.
Kali ini Fahri menjelaskan perihal kebingungan Ketua PPP, Romahurmuziy yang baru tahu ada stiker ganti presiden di Mina Arab Saudi.
Lewat akun twitternya @Fahrihamzah menjelaskan soal hal itu.
“Lapor mas, Slogan sejenis memang cukup banyak dan termasuk yang diucapkan...sudah jadi becandaan juga....mungkin rakyat memang ada yang bosan...biar aja mas...yang penting Pilpresnya bisa melahirkan pemimpin yang tidak membosankan,” tulis Fahri Hamzah.
Dilansir dari TribunWow, gerakan ganti presiden dilakukan oleh Mardani Ali Sera.
Pemilihan Presiden (Pilpres) sudah diambang mata.
Menanggapi momentum tersebut, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencanangkan Gerakan 2019 Ganti Presiden.
Baca: Mahfud MD Angkat Suara Soal Vonis Meiliana Yang Dipenjara karena Pengeras Suara Azan
Baca: Prabowo Usulkan Djoko Santoso Jadi Ketua Tim Pemenangan, Ini Pertimbangannya
Hal ini ia tulis dalam akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera, Selasa (27/3/2018) sebagai berikut:
"Bismillah. Pertama-tama ingin menegaskan Gerakan #2019GantiPresiden adalah gerakan yg sah, legal & konstitusional.
Konstitusi kita di Pasal 22E menegaskan pemilu diselenggarakan tiap 5 tahun untuk memilih salah satunya Presiden dan Wakil Presiden.
Gerakan #2019GantiPresiden juga sah seperti dijelaskan di Pasal 1 ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 kedaulatan adalah di tangan rakyat.
Jadi gerakan yg menjelaskan urgensi #2019GantiPresiden dengan data, analisa & dengan menyodorkan calon lain yang lebih baik agar dipilih pada Pillres 2019.
Ini bagian dari pendidikan politik bagi rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi untuk memilih yang terbaik.
Jadi, gerakan #2019GantiPresiden merupakan antitesa dari gerakan yang sudah bergulir yaitu "Dua Periode" untuk Pak Jokowi.
Ini juga gerakan sah, legal dan konstitusional.
Karena demokrasi justru memerlukan kompetisi.
Baca: Tolak Minta Maaf Pada PKS dan PAN, Andi Arief Sebut Diperintah Partai Soal Mahar 500 Miliar
Baca: Koramil Sedau dan Manggala Agni Singkawang Atasi Karhutla
Dibanding liga Inggris atau Piala Dunia 2018 sekalipun, kompetisi Pilpres 2019 justru jauh lebih penting, lebih signifikan & berimpact tinggi bagi rakyat Indonesia.
ika selama ini rakyat memilihnya karena pesona pribadi, ganteng, sederhana, pandai, figur, tegas, dll. Kita inginkan kompetisi yg lebih substansi, menelisik karaker kepemimpinannya, kualitas kepribadiannya, track record, termasuk kebijakan, program hingga kecenderungannya.
Karena itu Esensi gerakan #2019GantiPresiden adalah sehat dan baik bagi demokrasi.
Berkompetisi yg lebih substantif, menyelesaikan problem bangsa, gagasan tentang hutang negara, bagaimana gagasan soal dunia usaha, gagasan soal demokrasi yg makin terancam.
Memang gerakan #2019GantiPresiden kesannya seperti 'kejam', tapi bahasa lugas kadang diperlukan agar kita sadar.
Dan karena itu pula sejak awal, kami memperkirakan akan ada reaksi.
Fitnah dan serangan ini mungkin bukan yang terakhir.
Tapi kami berlindung pada Allah, sebaik-baik Pelindung, dari segala keburukan makhluk. Esensi #2019GantiPresiden
Dalam AlQuran Surat Hud: 88 "aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah"
Baca: Begini Tutorial Delle Alli Challenge Ala Si Cantik Reigitha Lawrence Anzela
Baca: Lagi, Fariz RM Diciduk Polisi di Jakarta Utara Dugaan Kasus Narkoba
Sebagai kelanjutan dari gerakan 212 di DKI, kita ingin membawa perubahan yg lebih baik terhadap kepemimpinan bangsa ini di 2019.
Kepemimpinan yg mengedepankan aspek keimanan & ketakwaan serta kedaulatan, kemandirian dan keadilan sosial dalam memimpin dan mengelola bangsa ini.
Lalu apa esensi Gerakan #2019GantiPresiden ?
Ada tiga: Pertama: wake up call bagi semua anak bangsa. Umat Islam khususnya dan para ulamanya lebih khusus lagi, bahwa Pemilu 2019 sudah diambang mata.
Pencoblosan pada hari Rabu, 17 April 2019 antara jam 07.00 - 13.00 sangat penting dan fundamental menentukan nasib bangsa. Karena kita memilih pemimpin nasional baik legislatif ataupun eksekutif.
Khusus untuk Pilpres sekarang menjadi lebih utama lagi karena berbarengan dengan Indonesia mendapat kesempatan emas (golden opportunity) dalam bentuk bonus demografi yang tidak terjadi dalam beberapa abad ke depan.
Dan adagium almost everything rise and fall on leadership selalu berlaku. Hampir segalanya naik dan turun karena kepemimpinan.
Apakah Indonesia akan jadi negera yang bersinar/terbit atau menjadi negara gagal/tenggalam tergantung siapa Presidennya di 2019.
Baca: Komisi B DPRD Sanggau Bersama Instansi Terkait Sidak Loading Ramp
Baca: Masuk Penjara karena Pengeras Suara Azan, Meiliana Minta Maaf, Presiden Jokowi Soroti Kasusnya
Kedua: walau pencoblosannya di April 2019, pendaftarannya dilaksanakan pada 4-10 Agustus 2018.
Tidak sampai lima bulan ke depan kita sudah punya pasangan Capres/Cawapres. Dan ini proses yang penuh persyaratan, penuh perhitungan serta penuh resiko.
Makin awal menyiapkan diri makin rapi dan sedikit keburukan yang kita dapat.
Syarat 20% kursi hasil Pileg 2014 lalu, siapa calon yang dapat memenangkan dengan komposisi seperti apa (sipil militer, jawa-luar jawa hingga nasionalis-keummatan) perlu dibahas, dikaji & simulasi.
Dan itu akan sangat baik dilakukan jika tidak hanya domain partai atau ormas.
Tapi partisipasi dari semua sangat menajamkan dan menguatkan kesimpulan kita.
Karena itu, di poin dua ini sifat gerakan ini lintas partai, lintas ormas, lintas suku, lintas agama.
Siapapun warga Indonesia yang ingin kepemimpinan lebih baik di 2019 monggo bersatu.
Kita tidak sedang menyebar kebencian, kita tidak sedang menjelekkan pak Jokowi, beliau orang baik, pemerintah sekarang sedang bekerja.
Tapi kami menilai dan ini hak konstitusional kami, kami ingin #2019GantiPresiden yang lebih baik.
Ketiga: gerakan ini akan berusaha merumuskan apa agenda Menuju Indonesia Berkah.
Indonesia yang dekat dengan baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafuur. Indonesia maju, adil dan makmur sebagai ditulis dalam konstitusi.
Baca: Pemadaman Listrik Terencana di Sebagian Wilayah Pontianak dan Kubu Raya, Ini Penyebabnya
Baca: Landak Taklukkan Pontianak di Piala Soeratin U-17
Indonesia yang tidak punya hutang luar negeri, Indonesia yang pendapatan perkapita penduduknya mendekati $10.000 dan Indonesia yang kokoh dan tangguh karena lapangan pekerjaan tersedia dengan pajak yang tidak memberatkan.
Plus Indonesia yang market share perbankan syariah diatas 50%. Indonesia yang pendidikannya mampu menghasilkan mujahid dan mujahidah yang tangguh, ikhlas berjuang untuk negeri, berkakhlaqul karimah dan siap menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Jadi Gerakan #2019GantiPresiden insya Allah akan terus jalan dengan cara yang benar, tidak memfitnah, selalu merujuk pada ulama dan selalu mengandalkan kekuatan sendiri.
"Semoga Allah SWT berkahi dan lindungi gerakan ini. Wallahu a'lam bishawab", ujarnya. (*)