Teroris di Kalbar
Terkait Teroisme, DPRD Kalbar Imbau Masyarakat Percaya pada Aparat
kalau lewat pintu laut berarti kan lewat Pelabuhan Dwikora. Ini artinya keamanan harus kita tingkatkan ekstra
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
Ia juga meminta aparat penegak hukum dan keamanan berbuat setegas-tegasnya dalam memutus mata rantai terorisme. Ia tidak ingin ada data yang harus diungkap, namun tidak diungkap. “Harus diungkap sekeras-kerasnya,” katanya.
Usai penangkapan itu, Sekda mengatakan semua instansi terkait harus duduk bersama. Hal ini harus disampaikan kepada Gubernur dan lebih lanjut dilaporkan ke Presiden RI.
“Kita sudah tahu sejak enam bulan yang lalu, ketika kondisi Suriah itu semakin memuncak. Banyak yang mulai eksodus lari ke Eropa dan Amerika. Tapi tidak bisa masuk karena Trump bikin kebijakan yang ketat terhadap asing. Kan kita tidak tahu orang ini kemana sekarang,” imbuhnya.
Ia menimpali tidak sedikit Warga Negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya pergi dan menetap ke Suriah. Patut diduga karena tekanan dari negara Suriah yang tidak stabil karena perang, kata Sekda, membuat mereka keluar dari Suriah.
“Yang paling mungkin adalah mereka kembali sebagai WNI,” katanya.
Namun, kondisi itu menjadi tantangan lantaran kemungkinan WNI sudah dicuci otak dengan ideologi-ideologi bernafas radikalisme dan terorisme. Hal ini tentu tidak bisa dianggap sepele.
“Ini perlu kerjasama kuat dengan imigrasi bahwa orang ndak bisa dari Suriah atau dari negara luar itu masuk begitu saja ke Indonesia, khususnya Kalbar. Saya harap TNI, POLRI, Lemhanas, BIN dan BAIS harus selalu meningkatkan kewaspadaan dan jalankan fungsi-fungsinya,” tandasnya.