Provinsi Harus Ambil Langkah, Sudah Saatnya Pontianak Miliki Embung Untuk Alternatif Air Baku PDAM
"Embung atau waduk adalah salah satu solusi yang cukup baik untuk mengantisipasi intrusi air laut tersebut,
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dosen Teknik Lingkungan Untan, Kiki Priyo Utomo, mengatakan terlepas dari waduk atau embung atau apupan namanya, Kota Pontianak memang sudah waktunya memikirkan pembuatannya karena untuk ketersediaan alternatif air baku PDAM selain air Sungai Kapuas.
Selama ini kita semua sidah tahu, saat kemarau pasti akan terjadi intrusi air asin.
"Embung atau waduk adalah salah satu solusi yang cukup baik untuk mengantisipasi intrusi air laut tersebut," terangnya.
Namun memang kendalanya adalah Kota Pontianak tidak memiliki lahan lagi, karena embung atau waduk ini perlu lahan yang cukup luas.
Baca: Abdul Rahmi: Apa Ada Jaminan Bukan Pengurus Parpol, Seseorang Bersih dari Afiliasi Partai Tertentu
Baca: Harga Ayam di Sintang Rp 48 Ribu Per Kilo, Pedagang BuburTerpaksa Kurangi Jumlah Daging
"Berkaitan dengan masalah air baku PDAM Kota Pontianak ini memang diselesaikan pada tingkat provinsi karena Kota Pontianak tidak mempunyai sumber daya air selain Sungai Kapuas," tambahnya.
Sementara kabupaten lainnya yang berada disekitar mempunyai sumber daya air yang dapat dimanfaatkan.
Kota Pontianak mungkin mempunyai kemampuan secara ekonomi dan mengolahnya serta membeli airnya dan kembali menyalurkan pada konsumen yang ada didaerah sekitar Pontianak sebagai timbal baliknya.
"Saya melihat waduk atau embung smagat perlu di Pontianak dan memang membantu dalam penyediaan air baku. Namun perlu diperhatikan juga masalah lahannya dan ini harus diselesaikan ditingkat provinsi," jelasnya lagi.
Dalam pembuatan waduk juga, karena lahan yang ada disekitaran Pontianak adalah lahan gambut, karena aturan kalau gambut dengan ketebalan 3 meter tidak boleh untuk apapun.
Baca: Lomba Fashion Show Anak Pada Kalbar Expo 2018 Berlangsung Seru
Sebenarnya gambut sendiri sudah merupakan lahan yang dapat menampung dan dapat menyimpan air, maka sebaiknya kita tidak membuat embung atau waduk dilahan gambut.
"Tapi pilihlah lahan lainnyan dan pertahankan lahan gambut disekitaran Pontianak bagar air yang ada diparit-parit tetap ada sepanjang musim kemarau dan itu sangat membantu walaupun tak bisa dikonsumsi setidaknya dapat dimanfaatkan saat kebakaran dan menjaga kebersihan parit itu sendiri," jelasnya lagi.
Apabila mau membuat waduk maka pilihlah yang bukan lahan gambut. Apabila Wali Kota Pontianak menuturkan pembuatan waduk cocoknya di daerah Punggur Kubu Raya, maka saya melihat apabila dari sisi ketinggian karena waduk juga memerlukan beberapa syarat.
Satu diantaranya adalah waduk itu selain lahannya luas juga kalau lokasinya lebih tinggi dari pada Kota Pontianak atau tempat yang memanfaatkan air maka biaya operasionalnya jauh lebih murah.
Dari topografi kita semua tahu bahwa Punggur adalah terletak di ketinggian yang lebih tinggi dari Pontianak. Walaupun tidak tinggi-tinggi benar mungkin hanya 2-3 meter tapi itu sangat membantu.
"Tinggal yang perlu dicari tahu lebih lanjut adalah kira-kira gambut atau tidak, tapi setahu saya lahan di Punggur tidak semua gambut tapi ada sebagian mineral dan rambutnya kurang dati 3 meter, sehingga lahannya dapat diolah dalam pemanfaatannya," tandasnya.