WWF Indonesia Program Kalbar Ajak Bergaya Hidup Hijau
WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat kembali menggedor pintu kesadaran masyarakat perkotaan (urban).
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Tri Pandito Wibowo
Mengajak masyarakat Kota Pontianak lebih peduli dan bijak untuk lingkungan. Sebanyak 30 remaja mesjid mengikuti acara buka puasa bersama dan sosialisasi tentang satwa liar dilindungi yang diselenggarakan oleh WWF-Indonesia, serta turut didukung oleh Gerakan Earth Hour Pontianak.
Tema yang diusung adalah “Celebrating 25 years of Action for Biodiversity”. Tema ini dipilih untuk menandai peringatan 25 tahun berlakunya Konvensi Keanekaragaman Hayati dan menyoroti kemajuan yang telah dilaksanakan dalam mencapai tujuan konvensi di tingkat nasional hingga internasional.
Di tempat terpisah, Ustadz Marlie Chandra mengatakan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan Fatwa No. 4 Tahun 2014 tentang “Pelestarian Satwa Langka untuk Keseimbangan Ekosistem” dan “Khutbah Jumat Pelestarian Satwa Langka untuk Keseimbangan Ekosistem” pada 22 Januari 2014 lalu.
“Fatwa ini adalah penuntun bagi umat Islam agar dapat mengambil langkah aktif melindungi spesies-spesies langka dan terancam punah,” katanya.
Baca: Mudah dan Hemat Belanja di Indomaret Hanya 5 Hari 25-29 Mei 2018
Menurut Badan Pengawas Yayasan Baitulmaal Munzalan Indonesia ini, selain untuk memperkuat kebijakan pemerintah dalam melestarikan dan melindungi satwa-satwa langka dan terancam punah, fatwa tersebut juga menyoroti prinsip-prinsip inti, kepercayaan akan nilai-nilai dan kontekstualisasi konsep-konsep fiqih pada lingkungan hidup yang erat kaitannya dengan konservasi.
Di dalamnya terdapat ajakan untuk melindungi keanekaragaman hayati terutama spesies yang terancam punah. “Umat Islam perlu kembali pada nilai-nilai agama untuk mengatasi persoalan lingkungan. Termasuk mengubah perilaku agar sesuai dengan ajaran Islam. Dengan demikian, makhluk lain dapat hidup bersama-sama secara harmonis,” ucapnya.