Sweet! Begini Perjalanan Cinta Briptu Nova dan Briptu Andik Hingga Memutuskan Menikah
Briptu Nova Chairul Jannah ternyata mau berbagi sedikit kisahnya bersama seorang pria yang sejak kemarin resmi menyandang status suaminya.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Tri Pandito Wibowo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Viralnya video pernikahan secara video call ternyata menyisakan cerita yang unik. Seperti halnya kisah cinta dari sang kedua sejoli, antara Briptu Nova Chairul Jannah dan Briptu Andik Trianto.
Dikonfirmasi via selular, Briptu Nova Chairul Jannah ternyata mau berbagi sedikit kisahnya bersama seorang pria yang sejak kemarin resmi menyandang status suaminya.
"Perasaanya terharu banget, Sedih dan bangga aja," ungkapnya, Minggu (29/04/2018).
Baca: Briptu Andik Trianto Akui Keluarga Sempat Kaget Nova Tidak Bisa Hadiri Akad Nikah
Ia pun mengungkapkan, sebenarnya perencanaan menikahnya sudah dirancang sejak 2017. Namun ternyata ada penugasan didekat hari H pernikahan.
"Udah dari 2017 perencanaanya, sekitar tanggal 17 April 2018 ada pemanggilan tes seleksi," tuturnya.
Walaupun begitu, ia pun bersyukur telah lolos dan sekarang melaksanakan rangkaian seleksi UNSAAT penugasan PBB di Cikeas.
"Alhamdulillah lolos, mohon doanya agar bisa diberangkatkan," terangnya.
Baca: Ini Foto-Foto Pernikahan Briptu Andik Trianto Tanpa Dihadiri Mempelai Wanita
Untuk menumpahkan kerinduan, Briptu Nova Chairul Jannah pun mengatakan besok ia akan pulang ke Pontianak.
"Besok siang Insha Allah (pulang Pontianak, red)," jawabnya sedikit malu.
Menurut Briptu Nova, pertemuanya dengan Briptu Andik terjadi pada sekitar tahun 2016.
Pertemuan itu, kata dia, sewaktu dirinya hendak mengantar surat ke kediaman Dir Reskrimsus untuk ditandatangani.
Kemudian, ia bertemu dengan Briptu Andik Trianto di depan rumah sang Dir Reskrimsus. Hal tersebut karena sang suaminya saat itu bertugas sebagai driver Karo Ops.
Baca: Warga Kuala Behe Serahkan 2 Pucuk Senpi Rakitan ke Polisi
"Nah sejak saat itu lah kami berkomunikasi ssecara intens, berkenalan, berpacaran hingga akhirnya menikah. Saya pacaran kurang lebih 2 tahunan. Hingga memutuskan untuk menikah," katanya.
Kini, Briptu Nova Chairul Jannah pun merasa beruntung memiliki suami seperti Briptu Andik Trianto yang dinilainya sangat pengertian.
"Saya merasa beruntung aja suami saya ini orangnya pengertian yang begitu mengerti tugas istrinya," pungkasnya.
Saksikan Live Streaming
Seorang polisi bintara berpangkat Briptu, Andik Trianto harus menjalani akad nikah seorang diri tanpa dihadiri mempelai wanitanya yakni Briptu Nova Chairul Jannah di Gedung Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP), Sabtu (28/4/2018) pukul 10.00 WIB.
Di momen sakral itu, sang mempelai wanita harus ikut rangkaian tes seleksi calon polisi PBB atau United Nations Police di Pusat Multi Fungsi Polri di Cikeas.
Seleksi yang harusnya berakhir pada 27 April diundur hingga 30 April.
Bersyukur, kendati tidak didampingi sang pujaan hati. Briptu Andik yang kesehariannya dinas di Biro Operasional (Ro Ops) Polda Kalbar mantap dan berhasil ucapkan ijab kabul pada kesempatan pertama di depan penghulu, keluarganya dan keluarga mempelai wanita.
Di jarak dan ruang berbeda, Briptu Nova hanya bisa menyaksikan calon imamnya berucap ijab dengan menggunakan live streaming aplikasi chatting dari smartphone.
Dari video yang viral di jagat dunia maya, tampak guratan keharuan dan kesedihan di wajah polisi wanita yang berdinas di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Kalbar ini.
Saat ditemui, Briptu Andik Trianto mengaku tidak menyangka prosesi akad pernikahan dirinya dan Briptu Nova bakal jadi pusat perbincangan di media sosial dan dunia nyata.
“Saya tidak menyangka acara pernikahan kami yang cukup sederhana, tapi hebohnya sangat luar biasa,” ungkapnya kepada Tribun Pontianak di kediaman orangtua Briptu Nova, Jalan Parit Haji Husin I, Gang Keluarga Nomor 14, Kota Pontianak, Minggu (29/4/2018) siang.
Ia mengaku saat proses akad nikah, dirinya merasa sedih. Tidak seperti pasangan menikah lazimnya, ia tidak bisa melihat sang istri yang sah usai ijab kabul berhasil ditunaikan.
“Pada saat akad melihat pasangan tidak berada di dekat saya rasanya sedih. Tapi begitu kembali ke ingatan, dia di sana sedang berjuang. Saya harus kuat. Dia berjuang di sana, saya berjuang di sini. Saya harus merelakan itu semua,” imbuhnya.
Sukses mengucap ijab kabul tak menjadikan pikiran akan sang istri hilang. Perasaan sedih kian membuncah ketika Andik berdiri dan duduk di atas kursi singgasana “raja dan ratu sehari” kedua mempelai saat resepsi pernikahan yang dijadwalkan pukul 15.00-20-00 WIB.
“Saya sedih, waktu resepsi itu saya berdiri di singgasana sendirian tanda didampingi istri saya,” terangnya.
Kendati sendirian, Andik tetap sabar menyalami para tamu undangan yang hadir saat resepsi. Setelah dua jam berlangsung, akhirnya saat-saat yang ditunggu tiba. Sang mempelai wanita hadir, seketika perasaan sedihnya berubah menjadi bahagia dan haru.
Tak perlu waktu lama, Andik bergegas menjemputnya di depan gedung acara pernikahan. Nova terlihat cantik mengenakan busana pernikahan berwarna cokelat krem keemasan. Andik lantas menuntun Nova ke singgasana untuk menemaninya duduk bersama.
“Di saat itulah, saya baru merasa lengkap sebagai pengantin karena ada pengantin laki-laki dan perempuan. Saya terharu. Kami bersyukur resepsi berjalan lancar,” jelasnya.
Pengalaman Pertama
Ayah Briptu Nova CJ, AKP (Purn) Jaka Budi Prasetyo mengaku sempat sedih ketika putrinya tidak bisa hadir dalam akad pernikahan dengan menantunya, Briptu Andik Trianto di Gedung Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP), Sabtu (28/4/2018) pukul 10.00 WIB.
“Sedih dan terharu. Selama saya menyaksikan akad nikah, tidak pernah ada pernikahan yang tidak dihadiri mempelai wanita. Ini baru pertama kali dan menjadi pengalaman saya. Dan itu dialami oleh anak saya sendiri,” ungkapnya kepada Tribun Pontianak saat diwawancarai di kediaman orangtua Briptu Nova, Jalan Parit Haji Husin I, Gang Keluarga Nomor 14, Kota Pontianak, Minggu (29/4/2018) siang.
Mantan Kapolsek Ambawang ini bersyukur prosesi akad akad nikah berjalan lancar. Briptu Andik dengan yakin menjabat tangannya dan mengucap ijab kabul dengan sukses pada kesempatan pertama.
“Satu kali akad nikahnya dan lancar. Kami bersyukur kepada Allah SWT atas kelancaran itu,” terangnya.
Rasa syukurnya kembali dipanjatkan ketika anak keempatnya dari lima bersaudara itu hadir saat resepsi untuk mendampingi Briptu Andik.
“Semua itu antara tugas dan cinta. Ia (Nova_red) mementingkan tugas dan keluarga mendukung,” imbuhnya.
Terkait peristiwa pernikahan ini yang terbilang unik dan heboh di jagat maya, Jaka juga sempat kaget. Pasalnya, saat itu keluarga mempelai pria dan wanita sedang fokus pada acara pernikahan.
“Saya juga tidak tahu bisa jadi viral seperti ini. Ketika akad, hanya saja nova sempat meminta beberapa sepupu dan rekannya untuk menyiarkan secara langsung prosesi akad nikah itu,” katanya.
Mantan Kapolsek Kuala Mandor B ini juga berdoa agar rumah tangga Briptu Andik dan Briptu Nova menjadi keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah. Ia juga berharap Allah SWT mengkaruniakan keturunan yang pintar, saleh/saleha dan berbakti kepada orangtua, agama, nusa dan bangsa.
“Untuk tes seleksi Polisi PBB, saya harap lulus sesuai harapan Nova,” harapnya.
Telepon Penghulu
Ibu Briptu Nova CJ, Hj Zubaidah mengatakan Briptu Nova sempat menelpon ke penghulu sebelum proses akad nikah dengan Briptu Andik Trianto di Gedung Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP), Sabtu (28/4/2018) pukul 10.00 WIB.
“Sebelum menghubungi saya dan suami saya, Nova menghubungi penghulu. Saat itu, ternyata penghulu bilang boleh akad nikah tanpa kehadiran mempelai wanita. Yang tidak boleh itu ketika tidak ada mempelai laki-laki,” ungkapnya saat saat diwawancarai di kediamannya, Jalan Parit Haji Husin I, Gang Keluarga Nomor 14, Kota Pontianak, Minggu (29/4/2018) siang.
Usai dapat informasi itu, Nova langsung memberitahukan kepada orangtuanya, termasuk keluarga mempelai pria. Zubaidah mengaku kepastian dari penghulu membuat dirinya tenang. Akad nikah pun dimulai dan berlangsung lancar. Namun, perasaan khawatirnya timbul lagi karena dilanjutkan acara resepsi pernikahan.
“Saat itu sudah tenang, asalkan ketika resepsi ada. Alhamdulilah pas resepsi, anak saya datang. Sekitar jam 17.00 WIB naik ke atas kursi bersama menantu saya. Pokoknya, ketika datang ke Pontianak, langsung diantar ke hotel untuk rias, baru dibawa ke lokasi resepsi,” terang pensiunan Guru SMPN 1 Sungai Raya ini.
Kendati usai acara berperasaan plong, namun Zubaidah masih merasakan sedih lantaran Nova tidak bisa ikut proses sungkeman pasca akad nikah.
“Sudah plong sekarang. Saya ndak tahu bisa viral. Tadi sempat dapat kabar dari Nova yang kaget ditelepon Kapolri dan Wakapolri,” jelasnya.
Seluruh keluarga mendukung penuh upaya Nova dalam mewujudkan cita-citanya menjadi Polisi PBB sebagai bagian dari pengabdiannya bagi negara dan dunia. Sebelum seleksi kali ini, Nova sempat ikut tes ketika awal-awal menjadi polwan. Namun, saat itu umurnya terlalu muda dan belum mencukupi ketentuan syarat.
“Dia anak tegas dan selalu bekerja keras mewujudkan impiannya. Sejak kecil memang bercita-cita jadi polisi. Saya berdoa semoga Nova lulus seleksi Polisi PBB. Semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah. Jangan tinggalkan sholat. Mudah-mudahan bisa terus menjalankan hidup sesuai syariat Islam,” tandasnya.