Pria Bersimbah Darah di Siantan

Dugaan Pembunuhan di Siantan! Ketua RT dan Ibu Korban Ungkap Watak Asli Korban

Ibu Korban: Dia memang nakal sejak kecil, tapi sebenarnya dia baik. Dia memang gampang emosi, tapi baik.

Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Kasus Pria Tewas Bersimbah Darah di Depan Bengkel Siantan 

TRIBUNPONTIANAK.co.id/Marlen Sitinjak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Siantan, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), dihebohkan adanya sosok pria bersimbah darah terbujur kaku di jalan depan sebuah bengkel, Selasa (3/4/2018) subuh.

Pria tersebut diketahui bernama Rizal alias‎ Tikut (40), warga Jalan Parit Pangeran, Siantan Hulu, yang diduga menjadi korban penganiayaan berujung kematian. 

Polresta Pontianak dan Polsek Pontianak Utara masih berupaya mengungkap kasus mengerikan ini. 

Baca: Mayat Wanita di Septic Tank, Rekan Kerja Korban Ungkap Fakta Mengejutkan Hingga Terbawa Mimpi

Baca: Neymar Bikin Heboh Ketahuan Pakai Jersey Klub Lain

Berikut kami rangkum peristiwa tersebut:

Saat reporter Tribunpontianak.co.id, tiba di lokasi kejadian, korban sudah tertutup koran bekas dan kain.

Adapun barang bukti yang diamankan pihak kepolisian yakni satu topi.

Dua senjata tajam berupa parang dan samurai.

Kemudian 3 dompet, dua liontin, jaket, baju dan sepasang sepatu.

Satu unit benda berbentuk pistol, satu unit ponsel merk Mito.

Wakapolresta Pontianak, AKBP Sigid Haryadi menuturkan, kasus ini mendapat penanganan gabungan dari pihak kepolisian.

"Masih terus dilakukan penyelidikan, saat ini masih ditangani secara gabungan yakni Satreskrim Polresta Pontianak bersama Polsek Pontianak Utara," kata Wakapolresta Pontianak, Selasa (3/4/2018) sore.

Mantan Kapolres Kendari ini menuturkan jasad Rizal alias Tikut sudah dilakukan pemeriksaan oleh tim Forensik di RSUD dr Soedarso Pontianak.

"Autopsi sudah dilakukan tadi, mungkin dalam waktu dekat akan keluar hasilnya. Tergantung tim forensik yang melakukan analisanya," kata Sigid didampingi Kapolsek Pontianak Utara, Kompol Ridho Hidayat.

Kapolsek Pontianak Utara menambahkan di tubuh korban hanya ditemukan satu luka, tapi cukup parah diperkirakan mengenai organ tubuh bagian dalam.

"Kami tidak tahu apa penyebab kematiannya, kita tunggu hasil dari tim forensik," kata Kapolsek.

Baca: Dibuka! Penerimaan Terpadu Anggota Polri Tahun Angkatan 2018

Baca: 2 Pegawai BCA Akui Terdakwa Suhadi Lakukan Penarikan Rp 4,1 Miliar Pada 27 September 2012

Warga Siantan di hebohkan dengan di temukannya Seorang pria  tewas di jalanan pada Selasa (3/4/2018) subuh di jalan Budi Utomo kec Pontianak Utara, di duga menjadi korban penganiayaan
Warga Siantan dihebohkan dengan ditemukannya seorang pria tewas, Selasa (3/4/2018) subuh, di jalan Budi Utomo Pontianak Utara. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ HADI SUDIRMANSYAH)

Ketua RT: Dia Ramah

Petrus Nggai, Ketua RT setempat mengatakan, korban bekerja sebagai penjaga malam di kawasan Jalan Gajah Mada, Kota Pontianak.

"Kalau di KTP sih keterangan pekerjaannya swasta, tapi tidak tahu kalau di luar. Setahu saya dia jaga malam di Jalan Gajah Mada," katanya.

Petrus Nggai mengaku sudah mengenal keluarga korban sejak 1986 silam.

Menanggapi isu yang mengatakan Tikut adalah preman, Petrus tidak tahu menahu.

"Saya kurang tahu mengenai aktivitas di luar, setahu saya dia itu orangnya ramah, pandai bergaul sehingga punya banyak teman di mana-mana. Biasanya juga dia ngajakin teman-teman ngumpul di rumahnya, tapi tidak pernah macam-macam, kalau bertemu saya selalu menyapa," katanya.

Terkait pekerjaan Tikut sebagai penjaga malam di kawasan Jalan Gajah Mada, Petrus mengatakan sudah beberapa tahun terakhir.

Rizal alias‎ Tikut meninggalkan seorang istri dan seorang anak berusia satu tahun. 

Menurut Petrus Nggai, pasangan ini baru hidup bersama sekitar dua tahun terakhir. 

"Sebenarnya mereka itu baru mau urus surat nikah, tapi istrinya kan bukan warga sini jadi harus bikin surat pindah dulu. Sedang akan diupayakan status pernikahannya, tapi memang agak lama karena perlu mengurus beberapa prosedur pindah dulu. Tapi, belum sempat selesai urus surat nikah sudah kejadian seperti ini, saya sangat sedih," katanya. 

Baca: Mayat Wanita di Septic Tank! Sakit Hati, Cinta Ditolak hingga Tersangka Pembunuh Ditembak

Istri korban adalah asal Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau. 

"Tidak tahu bertemunya di mana, tapi istrinya itu orang perbatasan, baru sekitar dua tahun tinggal di sini bersama suaminya, ibu mertuanya dan dua adik iparnya," kata Petrus. 

Sementara Tikut beserta ibunya dan kedua adiknya sudah tinggal di Gang Pangeran Permai sejak lima tahun silam. 

Selama hidup bersama, pasangan itu dikenal akur, begitupun antara istrinya dengan ibu mertua. 

"Istrinya itu nggak yang gimana-gimana, baik orangnya, dia jarang keluar, kalau ke warung biasanya ibu mertuanya," kata Petrus. 

Petrus mengaku sudah berencana mengingatkan korban terkait risiko pekerjaannya sebagai penjaga malam.

"Terakhir ketemu dia kemarin malam, saya sudah ancang-ancang mau ngomong. Saya mau ingatkan dia kalau pekerjaan jaga malam itu sangat berisiko, kasihan apalagi anaknya masih kecil, baru umur satu tahun, " kata Petrus.

Namun niat itu urung dilakukan, karena saat berpapasan menggunakan motor, Tikut hanya menyapanya dan langsung berlalu bersama temannya.

Ia mengenal sosok Tikut sebagai pria baik.

"Dia itu memang sering keluar, tapi kalau ketemu pasti nyapa, ramah, pandai bergaul," kata Petrus.

Ia mengenal Tikut sejak korban masih sangat muda, bahkan masih remaja.

"Dulu kami itu sama-sama tinggal di Gang Bersatu tahun 80-an, waktu itu dia masih sangat muda, bapaknya juga masih hidup. Setelah sekitar 20 tahun saya pindah ke sini, kemudian lima tahunan ini Tikut juga pindah ke sini, tapi bapaknya sudah meninggal, tinggal dia dan adik-adiknya. Ibunya juga di sini," kata Petrus.

Di Mata Tetangga

Sosok Tikut dikenal tetangganya cukup baik, meskipun bagi orang yang belum mengenalnya baik menganggapnya seperti preman.

"Saya dulu waktu awal-awal tinggal di sini dibilangin sama teman-teman saya, katanya jangan macam-macam ada preman tinggal di Gang kau tu," ujar seorang tetangga korba yang enggan disebutkan namanya. 

Menurutnya, sebagai pendatang baru dari Kapuas Hulu belum begitu mengenal sosok Tikut.

"Saya waktu itu baru pindah, belum tahu yang mana Bang Tikut itu. Setelah saya kenal, dia orangnya baik. Kami sering ngumpul ramai-ramai di sini dia gak pernah kok larang-larang apa pun. Kalau ketemu di jalan atau di warung pas beli rokok pasti menyapa, santai orangnya, ramah," katanya.

Kesaksian Ibu Korban

Mak, sapaan akrab ibu Rizal alias‎ Tikut, mengungkapkan sifat anaknya semasa hidup. 

"Dia memang nakal sejak kecil, tapi sebenarnya dia baik. Dia memang gampang emosi, tapi baik," kata Mak ditemui di rumah duka.

Mak, bercerita bagaimana pagi tadi sekitar pukul 06.00, ia diberitahu putranya yaitu adik almarhum mengenai kondisi anaknya.

"Saya terkejut, langsung berangkat ke lokasi, pas lihat orang sudah ramai dan kondisinya sudah begini," katanya. (*)

Subscribe now for more Tribun Pontianak Videos:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved