Pria Bersimbah Darah di Siantan
Dugaan Pembunuhan di Siantan! Ketua RT dan Ibu Korban Ungkap Watak Asli Korban
Ibu Korban: Dia memang nakal sejak kecil, tapi sebenarnya dia baik. Dia memang gampang emosi, tapi baik.
Baca: Mayat Wanita di Septic Tank! Sakit Hati, Cinta Ditolak hingga Tersangka Pembunuh Ditembak
Istri korban adalah asal Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau.
"Tidak tahu bertemunya di mana, tapi istrinya itu orang perbatasan, baru sekitar dua tahun tinggal di sini bersama suaminya, ibu mertuanya dan dua adik iparnya," kata Petrus.
Sementara Tikut beserta ibunya dan kedua adiknya sudah tinggal di Gang Pangeran Permai sejak lima tahun silam.
Selama hidup bersama, pasangan itu dikenal akur, begitupun antara istrinya dengan ibu mertua.
"Istrinya itu nggak yang gimana-gimana, baik orangnya, dia jarang keluar, kalau ke warung biasanya ibu mertuanya," kata Petrus.
Petrus mengaku sudah berencana mengingatkan korban terkait risiko pekerjaannya sebagai penjaga malam.
"Terakhir ketemu dia kemarin malam, saya sudah ancang-ancang mau ngomong. Saya mau ingatkan dia kalau pekerjaan jaga malam itu sangat berisiko, kasihan apalagi anaknya masih kecil, baru umur satu tahun, " kata Petrus.
Namun niat itu urung dilakukan, karena saat berpapasan menggunakan motor, Tikut hanya menyapanya dan langsung berlalu bersama temannya.
Ia mengenal sosok Tikut sebagai pria baik.
"Dia itu memang sering keluar, tapi kalau ketemu pasti nyapa, ramah, pandai bergaul," kata Petrus.
Ia mengenal Tikut sejak korban masih sangat muda, bahkan masih remaja.
"Dulu kami itu sama-sama tinggal di Gang Bersatu tahun 80-an, waktu itu dia masih sangat muda, bapaknya juga masih hidup. Setelah sekitar 20 tahun saya pindah ke sini, kemudian lima tahunan ini Tikut juga pindah ke sini, tapi bapaknya sudah meninggal, tinggal dia dan adik-adiknya. Ibunya juga di sini," kata Petrus.
Di Mata Tetangga
Sosok Tikut dikenal tetangganya cukup baik, meskipun bagi orang yang belum mengenalnya baik menganggapnya seperti preman.