Mayat Dalam Septic Tank
Wanita Yang Ditemukan Tewas di Septic Tank Warga Solo, Diduga Dibunuh Rekan Kerjanya
Tak ada yang menduga kepergian Supryatin sangat memprihatinkan dan berlumuran dengan isi septic tank tersebut.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Hilang sejak lima hari lalu, Sabtu (24/3), Supryatin (37) ditemukan tak bernyawa didalam septic tank yang berdiameter sekitar 1 meter di belakang rumah yang kondisi lokasinya sangat sempit.
Saat akan mengevakuasi jenazahnya pihak kepolisian juga sempat kesulitan karena seluruh badanya berada didalam septic tank yang merupakan tempat penampungan buang hajat manusia.
Ketika diangkat tubuh perempuan berumur 37 tahun itu mengeluarkan bau yang tak sedap dan menyeruak menyesaki hidung.
(Baca: Dukung Jalan Sehat Tribun Pontianak, Ini Alasan Sharp Electronics )
Tak ada yang menduga kepergian Supryatin sangat memprihatinkan dan berlumuran dengan isi septic tank tersebut.
Supryatin merupakan warga Solo yang telah lima tahun bekerja di Rumah Makan Rojo Koyo, satu diantara rekan kerjanya, Muryati (47) menuturkan kalau korban sehari-harinya bekerja sebagai karyawan rumah makan tersebut.
(Baca: 568 BTS di Wilayah Terisolir, Hasil Kerjasama Telkomsel dan BAKTI Kominfo )
Muryati menjelaskan kisah mulanya korban tak nampak dilokasi tersebut sejak lima hari lalu dan seorang karyawan baru atas nama Ww juga baru bekerja sekitar 20 hari belakangan juga tak berada ditempat.
"Saya kan, pas waktu malam Sabtu itu, saya nda kerja, adik saya meninggal hari Jumatnya.
Pas hari Sabtu-nya saya datang ke sini, sekitar pukul setengah 7 lah saya datang dan gedor-gedor pintu nda dibuka oleh korban ini," ucap Muryati mengisahkan awal mulanya korban tak berada ditempat, Rabu (28/3/2018).
(Baca: Nurbaeti: Baru 36.759 Wajib Pajak Lapor SPT )
Biasanya menurut Muryati, korban yang ditemukan tewas dalam septic tank lah yang selalu membuka pintu ketika pagi tiba. Namun saa itu tak ada kabar.
Ia menunggu sampai pukul 09.00 WIB dan tak ada kabar dari dalam rumah ini, akhrinya ia mendobrak pintu dan masuk kedalam. Kemudian mencari keberadaan korban, sampai masuk kedalam kamarnya namun tak menemukan korban.
"Saya masuk kedalam dan pintu kamarnya saya buka takut ada didalam kamar tapi tak ada dan saya tak mencari lagi dimna-mana," ujarnya.
Akibat kejadian itu, pemilik warung menurutnya sempat melaporkan korban hilang pada Polsek Sungai Raya.
Muryati menjelaskan, malam hilangnya Supryatin, tinggal bersama Ww yang baru saja bekerja sekitar 20 hari di warung tersebut.
(Baca: Miris! Sempat Hilang 15 Jam, Bocah 12 Tahun Akhirnya Pulang dengan Kondisi Trauma dan lesu )
"Almarhum tinggal di warung bersama Ww. Ww itu dari Probolinggo, sedangkan korban dari Solo. Bersama bu'e yang punya warung dan bekerja sudah lima tahun. Ww itu baru tinggal selama 20 hari kerja bantu-bantu juga di warung makan ini," ungkapnya mengisahkan kejadian yang menimpa rekannya.
Sebetulnya Muryati juga menginap di warung tersebut, karena ada musibah adiknya meninggal maka sejak hari Jumat ia pulang ke tempat adiknya. Sehingga korban menginap bersama dengan Ww.
"Sebetulnya saya juga tinggal di sini tapi karena adik saya meninggal, jadi balik. Saya kerja sudah tiga tahun disini, awalnya tak ada kecurigaan. Sekarang Ww telah pergi, dan motor juga dilarikan serta rokok juga dibawa dan sejumlah uang dibawa kabur," jelasnya.
Dengan kaburnya Wawan, maka ia sebutkan kalau berat dugaan pelaku pembunuhan adalah rekan yang tinggal di warung bersama-sama tersebut dan dugaan semakin kuat lantaran dibawanya kabur sepeda motor dan sejumlah uang serta HP milik korban.