Hari Musik Nasional

Hari Musik Nasional: WR Supratman, Dari Masa Kecil Kudisan, Wartawan, hingga Anak Band

Tahun 1925 ia pindah ke Surat Kabar Kaoem Kita, juga terbit di Bandung, sebagai pemimpin redaksi.

Editor: Agus Pujianto
WR Soepratman 

Setiap malam Minggu selesai nge-band, ia pergi berdansa dengan mereka. Tapi tak satu pun gadis betul-betul memikat hatinya.

Berita politik di surat kabar dan ceramah politik HJFM Sneevliet, pendiri Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV), menggugah minatnya menghadiri rapat, ceramah, dan diskusi berbau politik yang diselenggarakan putra-putri Indonesia.

Meski hanya pendengar, keterlibatannya merisaukan keluarga van Eldik.

Politieke Inlichtingen Dienst (PID), jawatan polisi rahasia Belanda, selalu mengamati gerak-geriknya.

WR Supratman merasa gerah dan tak lagi hadir dalam setiap kegiatan politik.

Baca: Bupati Ketapang Ambil Sumpah Heronimus Tanam Sebagai Penjabat Sekda Ketapang

Juli 1924, ia tiba di Surabaya. Tinggal bersama keluarga Kusnandar Kartodirejo, suami Rukinah Supratinah, kakak kandungnya nomor dua.

Akhir tahun 1924, ia menuju ke Cimahi, Jawa Barat.

Kegiatan politik terus diikuti lewat surat kabar Bandung, Kaoem Moeda. Ia pun tergelitik untuk melamar sebagai wartawan, dan diterima sebagai wartawan pembantu.

Untuk tambahan pemasukan, ia merangkap sebagai violis kelompok jazz band yang tampil tetap di Gedung Societeit Bandung.

Honornya dua kali lipat gaji sebulan sebagai wartawan. Tahun 1925 ia pindah ke Surat Kabar Kaoem Kita, juga terbit di Bandung, sebagai pemimpin redaksi.

Namun gajinya belum juga memenuhi keperluan hidupnya. Ia lantas merangkap menjadi pembantu kantor berita PAIT (Pers Agehtschap India Timur).

Baca: Serunya Aktivitas Pramuka SMA Negeri 3 Ketapang

Celakanya, PAIT tidak sanggup membayar semestinya, bahkan dua bulan gajinya belum dibayar.

Lagu Kebangsaan

Untuk kedua kalinya, WR Supratman tampil memperdengarkan lagu ciptaannya dengan biolanya pada November 1928, ketika berlangsung pertemuan pemuda dan mahasiwa di Gedung Komedi (sekarang Gedung Kesenian), di Jl Kantor Pos.

Hadirin berdiri layaknya menghormati lagu kebangsaan.

Atas permintaan sejumlah pemuda dan mahasiswa, notasi dan lirik lagu Indonesia diperbanyak.

Sempat pula dimuat dalam edisi mingguan Sin Po bulan November 1928.

Menjelang Kongres Kedua PNI di Jakarta, tanggal 18-20 Mei 1929, WR Supratman mengubah judul lagu menjadi Indonesia Raja.

Lagu dinyanyikan kelompok paduan suara, lantas diikuti segenap hadirin pada pembukaan kongres tersebut.

Baca: Sosialisasikan Saber Pungli, Jarot nilai Dana Desa Cukup Rawan

Dalam keputusan kongres, Indonesia Raja diakui sebagai lagu kebangsaan Indonesia.

Ribuan eksemplar pamflet berjudul Indonesia Raja (Lagoe Kebangsaan Indonesia) dicetakkan di percetakan Sin Po, dan dijual dengan harga f0,20 per eksemplar.

Di sampul depan, WR Supratman tertulis sebagai publicist.

Tahun 1929, lagu Indonesia Raya sempat dipiringhitamkan oleh Firma Tio Tek Hong di Pasar Baru, Jakarta.

Tahun 1930, Yo Kim Can konon juga merekam gesekan biola WR Supratman yang melantunkan Indonesia Raya dalam piringan hitam.

Baca: Selalu Tampil Sederhana, Rambut Putri Marino Malah Banjir Kritikan

Di mana rekaman itu disimpan, tak jelas. Sementara di Museum Sumpah Pemuda, Jl Kramat Raya 106, tersimpan dua buah piringan hitam, namun belum diketahui isi rekamannya.

Tak hanya populer di kalangan pandu, lagu Indonesia Raya kian sering dikumandangkan di seluruh Nusantara.

Kepopulerannya membuat pemerintah Hindia Belanda geram dan melarang lagu tersebut dinyanyikan.

Karena para pemuda tidak setuju, Gubernur Jenderal Jhr Mr ACD de Giaeff mengeluarkan edaran yang menyatakan bahwa Indonesia Raya tidak dapat dianggap sebagai lagu kebangsaan, melainkan hanya lagu perkumpulan biasa. (*)

Artikel ini sudah tayang di Intisari-Online dengan judul Hari Musik Nasional: W.R. Supratman, Pahlawan dengan Masa Kecil yang Murung, Kurus, dan Kudisan.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved