NU Kalbar: Relawan Jangan Pandang Suku dan Agama Saat Menolong
"Relawan tidak boleh menjadi pemadam kebakaran. Dia sejak dini sudah harus tahu dimana lokasi rawan bencana," jelasnya.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIDHOINO SEBASTIANUS MELANO
Wakil ketua Pimpinan wilayah NU Kalbar, Hepy Hendrawan memberikan sambutan pada pelatihan manajemen logistik dan distribusi bantuan kemanusiaan (humanitarian logistic management training), di Asrama Haji, Jalan Sutoyo Pontianak, Selasa (24/10/2017).
"Relawan tidak boleh menjadi pemadam kebakaran. Dia sejak dini sudah harus tahu dimana lokasi rawan bencana," jelasnya.
Kemudian peta aktor, dalam kebencanaan itu harus ada, siapa saja dari provinsi hingga kabupaten. Miisalnya BPBD dan Dinas Sosial yakni Tagana.
"Banyak dinas dan institusi yang memiliki pasukan untuk kegiatan semacam ini. Pemadam kebakaran itu juga termasuk," ucapnya.
Selanjutnya peta bagaimana menyusun langkah-langkah penanggulangan, satu di antaranya manajemen logistik.
Ada 10 kabupaten kota yang hadir dalam pelatihan ini. Sementara ada 4 yang berhalangan hadir di antaranya Kabupaten Kapuas Hulu, Melawi, Sekadau dan Kota Singkawang.
Berita Terkait