Fakta Mengerikan! Semakin Banyak Pemakai Narkoba Alami Gangguan Jiwa
Sebuah laporan terbaru di Australia mengungkap, penyakit kejiwaan semakin umum terjadi di
Dia mengatakan bahwa ekstasi dan methamphetamine mempengaruhi zat-zat kimiawi di otak pemakai yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka.
(Baca: Ngeri! Ular Piton Besar Menyebrangi Jalan Raya Pontianak, Ini Aksi Spontan Pengendara )
"Terutama ekstasi yang melepaskan keseluruhan serotonin dan berakhir dengan penipisan serotonin di otak. Dan hal itu terkait dengan depresi," katanya.
Meskipun laporan tersebut juga menunjukkan penurunan jumlah orang yang memakai ekstasi dan methamphetamine, namun Prof Lee mengatakan bahwa hal itu bukan cerita keseluruhan.
(Baca: Mutilasi di Ketapang Harus Terungkap, Jika Tidak Hal Mengerikan Ini Bisa Saja Terjadi )
"Kita perlu berinvestasi dalam mengurangi bahayanya dan memperbaiki pengobatan agar benar-benar memberi dampak," katanya.
(Baca: Dinas Susun Sistem Penyediaan Data Perkebunan dari Tingkat Bawah )
"Karena kita bisa melihat meskipun pemakaian telah berkurang, namun bahayanya masih meningkat," tambah Prof Lee.
Tak berdaya memutus siklus
Seorang warga bernama Jack Nangle mulai minum minuman keras saat berusia 14 tahun.
Pada usia 18 tahun dia sudah kecanduan obat resep dan methamphetamine.
(Baca: Tanggapi Ditolaknya Klaim Asuransi Allianz, Ini Kata Nasabah Asuransi di Kota Pontianak )
Namun ada permasalahan mendasar lainnya.
"Saya tidak pernah didiagnosis namun saya pasti mengalami psikosis," katanya.
(Baca: Baguna Kalbar Bantu Korban DBD Datah Diaan Kapuas Hulu )