Diskes Sambas Pantau Kesehatan Jemaah Haji Melalui Fasilitas Kesehatan Terdekat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr I Ketut Sukarja membenarkan adanya pemantauan kesehatan terhadap jemaah haji
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Nasaruddin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr I Ketut Sukarja membenarkan adanya pemantauan kesehatan terhadap jemaah haji asal Kabupaten Sambas selama 21 hari sejak tiba di Kabupaten Sambas, Minggu (24/9/2017).
"Jemaah haji tetap kami pantau kesehatannya, sepulang dari tanah suci. Melalui fasilitas-fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Sambas," ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (26/9/2017).
(Baca: Pengen Hangout, Tapi Bingung Pilih Baju yang Mana? )
Lanjutnya, pemantauan kesehatan para jemaah tersebut diberikan, untuk mengantisipasi adanya jemaah yang terjangkit dua jenis virus saat dalam perjalanan keberangkatan hingga saat kembali ke tanah air.
"Selama 21 hari pemantauan kesehatannya. Selain mengantisipasi terjangkit virus Meningitis juga mengantisipasi terjangkit virus Mers-CoV," jelasnya.
(Baca: Muncul Foto Jadul Shireen Sungkar dan Zaskia Sungkar! Warganet: Masya Allah )
Sebelumnya diberitakan, 302 jemaah haji Kabupaten Sambas akan dipantau kesehatannya selama 21 hari ke depan, sejak tiba di Kabupaten Sambas, Minggu (24/9/2017).
Pemantauan kesehatan ini diberikan untuk mengantisipasi masuknya virus Meningitis dan Mers-CoV ke tanah air.
(Baca: Gak Ada Baju Buat Hangout, Bikin Gak PD )
"Setelah kembali ada pemeriksaan kesehatan di bandara Batam. Bahkan kami H+21 ini, jemaah dikontrol terus kesehatannya, dimulai dari Minggu (24/9), itu selama 21 hari ke depan jemaah ada di beri buku dan kalau memang ada gejala-gejala yang panas dan sebagainya, harus cek ke Puskesmas terdekat," kata Eko Suprihatino, Ketua Rombongan 1 Jemaah Haji Kabupaten Sambas, Selasa (26/9/2017).
(Baca: Jaga Eksistensi Budaya, Tradisi Saprahan Masuk Mata Pelajaran Mulok )
"Intinya kalau memang andai kata ada, itu masa pemantauannya sekitar 21 hari. Setelah itu insya Allah baru aman, jadi sampai 21 hari nanti kami masih di bawah pantauan tim medis kabupaten," tambahnya.
Eko juga menambahkan, vaksinasi sebenarnya juga sudah pernah diberikan kepada jemaah haji Kabupaten Sambas, sekitar sepekan sebelum keberangkatan ke tanah suci.
(Baca: Warga Transmigrasi di Desa Simpang Tiga Gotong Royong Bangun Jalan )
"Pada saat mau berangkat ada diberikan vaksinasi Meningitis dan satunya saya lupa itu. Kalau meningitis gratis, hanya yang satunya itu ada tambahan, saya lupa vaksinasinya itu untuk virus apa. Kalau ndak salah ada dua vaksinasi yang diberikan kepada kami sebelum berangkat, sekitar satu mingguan sebelum berangkat," sambungnya.