Idul Adha
Khatib Salat Idul Adha di Taman Alun Kapuas: Pengorbanan Bermuara Pada Iman dan Taqwa
H Maslihan Syaifurrozi didapuk sebagai Khatib dalam pelaksanaan salat Idul Adha 1438 H di Jalan Rahadi Usman Pontianak, Jumat (01/09/2017).
Penulis: Ishak | Editor: Rizky Zulham
Dalam khutbah ini, dirinya juga berpesan kepada jamaah agar dapat memaknai lebih dalam momentum Idul Adha. Hari raya yang juga dikenal Idul Qurban ini, katanya, jadi momentum setiap orang untuk 'membunuh' sifat kebinatangan yang ada dalam setiap insan.
Sebab, dengan membunuh sifat kebinatangan dalam diri inilah seorang pemimpin disebutnya bisa jadi pemimpin amanah. Seorang pedagang akan jadi pedagang yang jujur, dan seorang penegak hukum jadi penegak hukum yang adil.
Lebih lanjut, dirinya juga berpesan kepada agar menjaga estafet kemerdekaan bangsa Indonesia ini dengan ketaqwaan. Terlebih, para ulama disebutnya punya andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan dengan sepenuh jiwa dan raga.
"Islamiah yang pertama kali mempelopori, menjadi perekat perjuangan dengan slogan jihad fisabilillah, hidup mulia atau mati syahid. Bahkan semangat bersatu dan nasionalisme melawan monopoli dan jajahan bangsa asing," katanya.
Hal inipun disebutnya sesuai dengan Sila pertama dari Pancasila, di mana azaz ketuhanan menjadi yang paling utama. Sehingga negara berkewajiban melindungi rakyatnya jalankan agama sesuai kepercayaan masing-masing.
"Oleh karena itu, orang Islam yang mau menjalankan syariatnya, negara wajib melindungi. Begitu pula agama lain, dan begitu pula tidak boleh ada hukum yang bertentangan dengan agama yang ada," lugasnya.
Menutup khutbahnya, dirinya mengajak jamaah menguatkan kembali solidaritas antara sesama anak bangsa. Sembari mengutip Quran surah Al Maidah ayat 2 yang berisi tentang ajakan saling tolong menolong dalam kebaikan dan mencegah keburukan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/khatib-salat-id-adha-1438-h-di-jalan-rahadi-usman-pontianak-h-maslihan-syaifurrozi_20170901_210335.jpg)