Kisah Tragis Masa Lalu Terungkap Begitu Es Mencair, 80 Kerangka Muncul

Selama Perang Dunia I, tentara Italia yang paling elit dilatih untuk bertempur melawan Austria dan Jerman dalam kondisi beku.

Editor: Marlen Sitinjak
Boredomtherapy
Jasad di atas gletser 

TRIBUN TRAVEL/Rizky Tyas

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Meningkatnya suhu di Bumi menyebabkan gletser menghilang pada tingkat yang mengkhawatirkan.

Ketika bongkahan es mulai mencair, wajah seluruh medan pun berubah, dan mengungkap berbagai rahasia panjang yang tersembunyi di dalamnya.

Trentino, Italia adalah salah satu tempat yang tampaknya berubah secara drastis menjadi semakin buruk setiap hari.

Terletak di antara pegunungan Alpen, provinsi ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan.

Tapi seperti banyak tempat di Eropa, wilayah ini juga memiliki masa lalu yang tragis.

Baca: Sutarmidji Minta Warga Pontianak Dukung Pembangunan Waterfront

Selama Perang Dunia I, tentara Italia yang paling elit dilatih untuk bertempur melawan Austria dan Jerman dalam kondisi beku.

Boredomtherapy.com

Boredomtherapy.com

Selama tiga tahun, mereka akan membuat kamp di pegunungan bersalju pada ketinggian 6.500 kaki, yang dikenal sebagai Perang Putih.

Sejak tahun 2004, gletser telah perlahan-lahan mencair akibat pemanasan global.

Bongkahan es terus mencair, banyak masyarakat menemukan hal-hal yang sangat mengejutkan.

Mereka mengungkapkan, melihat mayat prajurit yang tubuhnya telah tergeletak di atas es dengan usia lebih dari 100 tahun.

Seolah-olah semua yang terjadi selama pertempuran telah ditinggalkan dan dilupakan.

Baca: Sering Dianiaya, Bocah Kelas IV SD di Mempawah Nekat Kabur dari Rumah

Penemuan-penemuan suram itu kira-kira berusia lebih dari satu dekade lalu ketika arkeolog melihat kerangka tiga tentara Austria terkubur di bawah permukaan salju.

Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa lebih dari 150 ribu orang telah kehilangan nyawa mereka di puncak gunung medan pertempuran ini selama perang.

Banyak dari mereka dikalahkan oleh berbagai elemen, seperti longsoran, radang dingin, dan penyakit.

Sejak 2004, lebih dari 80 kerangka telah ditemukan.

Selanjutnya, penggalian oleh arkeolog juga mengungkap adanya terowongan yang telah dibangun langsung ke dalam gunung sebagai kompleks tentara.

Penemuan ini sungguh membuat mereka tidak percaya.

Seiring berjalannya waktu, para peneliti bisa lebih banyak belajar dari situs ini.

Ada banyak barang tentara yang tertinggal telah dikembalikan.

Beberapa item tersebut termasuk foto, surat, kartu permainan, dan bahkan makanan yang diawetkan dalam dingin.

Mereka sekilas seperti sedang kembali ke masa lalu secara nyata.

Sekarang tantangan yang dihadapi para arkeolog adalah menjaga artefak agar aman dan jauh dari penjarah yang mungkin ingin menjualnya untuk keuntungan finansial mereka sendiri.

Pelestarian barang-barang tersebut merupakan bagian integral untuk memahami cara para prajurit perang bertahan hidup dalam suatu pertempuran sengit.

Tidak ada arkeolog yang pernah benar-benar tahu berapa banyak orang yang mungkin terkubur di bawah es sampai saat ini.

Mereka bertekad untuk menghormati masing-masing jasad yang ditemukan dan melakukan pemakaman militer sebagai penghormatan.

Kamu pasti tidak pernah berpikir, berapa banyak sejarah yang telah menunggu untuk ditemukan di gunung selama bertahun-tahun.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved