Sutarmidji Minta Warga Pontianak Dukung Pembangunan Waterfront

Karena itu masyarakat harus mendukung, apalagi tujuannya untuk menata kawasan tersebut...

Penulis: Syahroni | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK/SYAHRONI
Suasana masyarakat membongkar bangunan kafenya sendiri di Kelurahan Benua Melayu Laut. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Sutarmidji, mengapresiasi dengan sebaik-baiknya atas kesadaran warga di Kelurahan Benua Melayu Laut yang berinisiatif membongkar bangunannya di pinggiran Sungai Kapuas yang terkena pembangunan proyek waterfront.

Ia bahkan berharap juga warga lainnya melakukan hal serupa dengan yang dilakukan oleh Bu Maimunah yang mempunyai kesadaran membongkar bangunanannya sendiri.

"Itu yang betul, makanya saya bilang bongkar saja itu, karena ini untuk kepentingan pembangunan dan menata daerah mereka juga," katanya kepada awak media, Selasa (18/4/2017).

Ditegaskannya tak mudah mendapatkan anggaran Rp 51 miliar dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan waterfront tersebut.

Baca: Sutarmijdi Ancam Robohkan Bangunan Halang Pembangunan Waterfront

"Karena itu masyarakat harus mendukung, apalagi tujuannya untuk menata kawasan tersebut. Sudahlah bongkar saja, jika mau kuat-kuatan percuma, saya bersyukur itu (bongkar sendiri) bagus, kan pilihannya bongkar sendiri atau kami yang bongkar," tegas Midji.

Selain itu Midji jelaskan semua warga wajib mendukung pembangunan jika ingin kota ini maju. Karena semuanya tentu mau tinggal di kota ini hingga akhir hayat, dan ingin menikmati suasana yang nyaman.

"Nyaman dilihat, memangnya mau sampai akhir hayat melihat Pontianak ini kumuh-kumuh, kan tidak mau, bagus dinikmati hidup kita di dunia ini tak lama bah," tambahnya.

Dijelaskannya juga bahwa sementara untuk bangunan rumah pribadi yang juga terkena dampak dari proyek walaupun diatas sungai akan ada kompensasi.

"Itu bukan ganti rugi, tapi setidak-tidaknya bisa untuk mereka sewa rumah, sambil menunggu mapan ekonominya. Besarannya juga tidak bisa bisa diintervensi karena sudah ada hitungannya" jelas Midji.

Sementara itu untuk bangunan kafe hanya akan mendapat biaya ganti rugi pembongkaran saja. "Ganti kafenya tidak, dia sudah untung itukan tidak menyewa," terangnya.

Wali kota dua periode ini juga mengajak, warga di sepanjang Parit Tokaya mau membongkar sendiri bangunannya. Terutama yang berada di atas parit, sementara yang di lahan mereka, masih akan menunggu pembangunan Rumah Susun (Rusun) selesai.

"Nanti lihat caranya bagaimana, saya senang jika masyarakat mau seperti itu, itu yang bagus," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved