Gadis Pontianak Lulusan Tercepat di Singapura, Dewi Terkenang Bekal 2 Liter Air

Di dua semester pertamanya, Dewi mengambil 10 modul kuliah per semester dan semuanya dituntaskan dengan baik.

Editor: Marlen Sitinjak
DOK. PRIBADI
Dewi Suryana dan kedua orangtuanya saat acara wisuda di Nanyang Technological University (NTU) Singapura, 30 Juni 2016. 

Dia mulai mencari uang dengan pekerjaan sambilan sebagai guru les privat di rumah muridnya di kawasan Bintaro dan Gading Serpong.

Tanpa mengenal lelah, sosok yang enerjik ini juga bekerja sebagai pengajar paruh waktu di Wardaya College.

Ini merupakan sebuah lembaga di mana murid-murid belajar untuk olimpiade atau mempersiapkan diri masuk ke universitas dalam maupun luar negeri juga sekaligus menyediakan situs belajar online atau e-learning gratis.

Walau tidak seberapa, penghasilan Dewi dari hasil mengajar dapat membantu keluarganya di Pontianak.

Semua kemampuan itu didapatnya dengan belajar secara otodidak. Kegemarannya pada ilmu kimia membuatnya demikian gandrung menekuni ilmu tersebut.

Gadis berkacamata ini bersyukur karena dianugerahi daya tangkap cepat untuk memahami pelajaran. Namun, itu saja tidak cukup.

Harus ada ketekunan dan semangat kuat untuk mengerti hingga bisa.

Kepadanya, Kepala SMP Immanuel pernah berpesan, "Biarpun orang lain cuma butuh 1-2 jam untuk belajar, tapi kamu butuh 5-10 jam untuk hal yang sama, silakan saja menghabiskan waktu berjam-jam, 5 jam, 10 jam, untuk belajar asalkan sampai ngerti."

"Saya rasa itu hal yang tepat sepanjang kita tetap berkemauan," kata Dewi.

Di balik seluruh kisah kesuksesan akademik itu, Dewi mengatakan bahwa masa-masa getir dalam keluarganya tidak menjadi penghalang untuk mewujudkan cita-citanya sejak kecil.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved