Banjir Landa Kalbar

Nenek 106 Tahun Terjebak Banjir di Mempawah Selama Sepekan

Saleh berinisiatif membuat panggung rumah seadanya di dalam rumah begitu air mulai meninggi dan memasuki rumah.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Steven Greatness
TRIBUN PONTIANAK/DHITA MUTIASARI
Nenek Maslimah berusia 106 Tahun mendapatkan perawatan kesehatan Tim Medis Puskesmas Mempawah Hilir, Kamis (19/5/2016) petang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sepekan banjir melanda Kabupaten Mempawah, akibatnya Maslimah nenek berumur 106 tahun terpaksa berbaring lemah di panggung dalam rumahnya di dusun Suap, Desa Pasir, Kabupaten Mempawah, Kamis (19/5/2016) petang.

Pantauan tribunpontianak.co.id, tak ada suara terucap dari mulut Maslimah. Hanya pandangan nanar dari dua bola matanya.

Putra Maslimah, M Saleh Kahar (68) beserta istrinya Halizah (67) mengaku pasrah dan tetap bertahan di rumah kendati dalam kondisi banjir yang merendam hingga 2 meter di halaman rumahnya itu.

Sementara di dalam rumah kedalaman air tetap bertahan di batas lutut orang dewasa.

"Tidak bisa kemana-mana, mengungsi ke mana-mana, karena tidak bisa meninggalkan emak," ungkap Saleh.

Saleh mengungkapkan ia berinisiatif membuat panggung rumah seadanya di dalam rumah begitu air mulai meninggi dan memasuki rumah.

"Saat air mulai naik itu. Saya yang mengerjakannya langsung membuatnya sendiri," ujarnya.

Saleh, pria lansia yang sudah parau suaranya ini juga menuturkan awalnya memiliki niat untuk membawa ibunya ke rumah sakit, terlebih kondisi sang ibu pun sudah mulai sakit-sakitan. Namun lantaran kesulitan akses untuk mengevakuasi sang ibu, ia juga berpikir rumit untuk menjaga di rumah sakit.

"Waktu itu pas ada sampan TNI lewat, saya mau panggil biar bisa bawa emak ke rumah sakit, tapi tidak jadi pikir sakitnya sudah tua juga," ungkapnya.

Makanya ketika petugas medis melintas, Saleh tidak menyia-nyiakan untuk memeriksakan diri kepada petugas.

"Banjir ini, kaki saya jadi ngilu-ngilu," ungkapnya.

Danramil Mempawah Hilir, Kapten Bambang Rusdiyanto mengatakan terkait warga korban banjir yang dalam kondisi sakit, lansia dan anak-anak sebetulnya menjadi prioritas untuk dievakuasi,

Namun hal ini juga perlu dengan persetujuan dari pihak keluarga itu sendiri.

"Itu kalau kelurga siap untuk mengevakuasi keluarganya, kapanpun sebenarnya kita siap dan kita ambil,"ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved