Dalam Kurun 17 Tahun Terjadi 1.474 Insiden Kekerasan di Pontianak
Insiden-insiden itu kemudian mengakibatkan 48 orang tewas, 1.654 terluka, 8 penculikan, satu rudupaksa, dan 548 bangunan rusak total.
Penulis: Haryanto | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - The Habibie Centre dan Lembaga Pergerakan Rakyat (Elpagar) Kalbar di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), kembali merilis hasil kajian kelompok kerja (Pokja) Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) di Kalbar.
Diseminasi kali ini merupakan hasil kajian kedua paska dilakukan dua bulan lalu. Acara digelar di Grand Mahkota Hotel, Jl Sidas Pontianak, Rabu (29/4/2015).
Pokja SNPK di Kalbar, pada kali ini fokus membahas hasil kajian kekerasan dan pembangunan di Kota Pontianak selama rentang waktu 17 tahun terakhir (1997-2014).
Data kekerasan yang bersumber dari surat kabar terbitan di Kalbar ini mencatat dalam kurun waktu 17 tahun terjadi 1.474 insiden kekerasan di Kota Pontianak. Insiden-insiden itu kemudian mengakibatkan 48 orang tewas, 1.654 terluka, 8 penculikan, satu rudapaksa, dan 548 bangunan rusak total.
"Pada Februari lalu kita fokus pada isu kekerasan dalam pengelolaan sumber daya alam. Sedangkan kali ini, isu sentral uang digarap terkait kriminalitas di wilayah perkotaan" jelas Direktur Elpagar Kalbar, Fubertus Ipur.