Rustam: Sistem Zonasi PPDB di Satuan Pendidikan Berikan Keuntungan pada Sekolah Swasta

Tapi bagaimana dengan anak yang tidak lulus di sekolah negeri, tapi tidak mampu untuk sekolah di sekolah swasta karena biaya yang mahal

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
ISTIMEWA
Rektor IKIP PGRI Pontianak, Rustam 

Rustam: Sistem Zonasi PPDB di Satuan Pendidikan Berikan Keuntungan pada Sekolah Swasta

PONTIANAK- Rektor IKIP PGRI Pontianak, Rustam mengatakan dengan adanya sistem Zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ditingkat satuan pendidikan saat ini pada sekolah negeri akan memberikan keuntungan kepada pihak sekolah swasta.

Pasalnya, lanjut Rustam tidak sedikit orangtua yang kecewa karena anaknya tidak bisa masuk sekolah terbaik yang menjadi pilihan. 

Jadi, lanjut Rustam banyak orangtua yang merasa mampun akan menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta.

"Tapi bagaimana dengan anak yang tidak lulus di sekolah negeri, tapi tidak mampu untuk sekolah di sekolah swasta karena biaya yang mahal. Apakah sudah ada solusi untuk hal itu?," terang Rustam, Senin (1/7/2019).

"Jangan sampai karena sistem ini menjadikan anak yang kurang mampu dan tidak lulus di sekolah negeri putus sekolah, karena tidak mampu sekolah di sekolah swasta," tambah Rustam.

Ia mengatakan tujuan dari sistem zonasi ini mungkin baik, tapi harus di rembukan lagi.

Ini mejadi salah satu kesempatan sekolah swasta yang kurang dijelingi karena biaya mahal dan sekarang sudah mulai di lirik. Karena banyak anak yang merasa susah masuk sekolah negeri karena terkait zonasi.

"Saya khawatir ada pengelompokan dengan orang atau golongan tempat tinggal dan pergaulannya yang terjadi hanya sesama kelompok anak di daerah itu saja. Khawatirnya ada gesekan dan perselisihan antar kelompok," ujarnya.

Baca: 11 Ribu Lulusan SD Berebut 5700 Kursi SMPN Kota Pontianak

Baca: Terkait Kasus Ayah Tega Aniaya Anaknya Hingga Tewas, Ini Penegasan DPRD Sanggau

Sementara hidup penuh keberagaman. Jadi alangkah baik jika semua anak membaur dan bergaul lebih luas tanpa adanya pengelompokan karena zonasi sekolah.

Ia mengatakan untuk sekolah swasta yang selama ini terbilang mahal tergantung dari siswanya lagi. Apakah dia mampu atau tidak untuk membayar biaya pendidikan tersebut.

" Sekolah swasta di kejar orang mampu, orang tidak mampu sebenarnya juga mau menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta, namun sering terbentur oleh biaya. Karena semakin biaya pendidikan itu mahal. Maka mutu pendidikan yang diberikan akan semakin bagus," jelanya.

Dengan adanya sistem zonasi ini mempunyai tujuan baik. Namun harus di sosialisasikan. Maka akhirnya karena tidak ada pilihan sekolah yang sesuai anak-anak lari ke sekolah swasta .

"Sekarang nim tinggi mau masuk sekolah favorit tidak bisa, kesempatan anak untuk merasa sekolah  yang berkualitas akhirnya menjadi pupus. Padahal mereka punya keinginan yang kuat untuk itu semua," terang Rustam.

Ia mengajak untuk semua satuan pendidikan, kepala sekolah, dinas memberikan solusi, dan buatlah sistem yang nyaman jangan malah menyusahkan orang tua atau masyarakat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved