Bocah 12 Tahun Ini Alami Luka Bakar Korban Capai 58% Karena Layangan, Pengobatan Tak Ditanggung BPJS
Ia mengatakan bahwa terkait biaya pengobatan sang anak tidak ditanggung BPJS, padahal ia memiliki kartu Indonesia sehat.
Penulis: Ferryanto | Editor: Ishak
Bocah 12 Tahun Ini Alami Luka Bakar Korban Capai 58% Karena Layangan, Sementara Pengobatan Tak Ditanggung BPJS
PONTIANAK - Layang - layang bertali kawat kembali memakan korban di Kalimantan Barat.
Seorang anak laki - laki berusia 12 tahun, bernama Riski asal Desa Wajok Hulu, Kecamatan Siantan , Kabupaten Mempawah hanya bisa pasrah tertidur di ranjang di ruang perawatan di rumah sakit Soedarso.
Sang ibu bernama Linda (53) mengatakan bahwa dari informasi yang di terimanya dari perawat luka bakar sang anak bagian luar mencapai 58%, sedangkan luka bakar dibagian dalam yakni tepatnya di tenggorokan korban mencapai 25%.
Baca: BREAKING NEWS - Korban Layangan Kembali Bertambah, Remaja 12 Tahun Luka Bakar Setengah Badan
Baca: Cuaca Ekstrem, Rumah Warga Batu Layang Hangus Tersambar Petir Sampai Rata dengan Tanah
Wawan Abang korban, kepada Tribun menuturkan bahwa kejadian ini terjadi pada Rabu (15/5/2019) sekira pukul 17.00 WIB, dan pihak keluarga tidak tau secara pasti bagaiman korban bisa mengalami musibah ini.
Ia mengatakan, Saat itu korban riski dibawa pulang kerumah oleh warga sekitar dalam posisi telanjang tanpa sehelai pakaian pun melekat di tubuhnya dan dalam keadaan gosong penuh luka bakar si sekujur tubuhnya.
"Posisi saya dapatkan dia itu udah dibawa kawannya sama warga, dalam posisi telanjang, dan luka bakar di sekujur tubuhnya,"ungkapnya.
Setelah itu, setelah dirinya bertanya kepada warga yang membawa adiknya.
Menurut warga yang membawa bahwa sang adik terkena sengatan listrik dari tower listrik Sutet di kawasan pemakaman Masyarakat Tionghoa di wilayah Desa Wajok Hulu, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah.
Ia mengatakan bahwa saat itu Riski pulang dari ngaji, dan bermain di sekitaran pemakaman dan tower Sutet yang tak jauh dari rumahnya.
Kemudian, saat Riski melintas ada sebuah layangan putus dengan menggunakan tali kawat, yang menyangkut di tower Sutet kemudian saat ia melintas tali kawat tersebut mengenai tubuh Riski dan seketika itu juga Riski tersetrum dengan tegangan yang sangat tinggi.
Kemudian, timbul percikan api yang langsung mengenai tubuh Riski dan membakar pakaian yang dikenakannya, yang menyebabkan tubuh Riski mengalami luka bakar hingga lebih dari 50%.
Baca: PLN Ajak Peran Media Perluas Imbauan Stop Main Layangan Kawat
Baca: Satpol PP Sanggau Ancam Tindak Tegas Pemain Layangan di Sembarang Tempat
Sang ibu mengatakan bahwa saat ini dirinya tengah kebingungan terhadap kondisi sang putra bungsu.
Ia mengatakan bahwa terkait biaya pengobatan sang anak tidak ditanggung BPJS, padahal ia memiliki kartu Indonesia sehat.
Oleh sebab itu dirinya sangat bingung kemana harus mencari biaya untuk mengobati sang putra, sementara dirinya dan suami berprofesi sebagai buruh tani dengan penghasilan yang sangat pas - pasan.