Jelang Ramadan, Pemkot Pontianak Pastikan Ketersedian Sembako dan Pangan

Menurutnya, Pemkot selalu mewanti-wanti terhadap gejolak yang mungkin saja terjadi ditengah masyarakat

Penulis: Syahroni | Editor: Ishak
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Pedagang menunggu dagangannya di Pasar Ibu, Jalan H Rais A Rahman (Pal III), Kelurahan Sungai Jawi Dalam, Pontianak Barat, Jumat (5/4/2019) siang. Pemerintah Kota Pontianak akan melakukan relokasi sejumlah pedagang Pasar Ibu dan pedagang buah Pasar Dahlia karena ada proyek pelebaran jalan dari Pemprov Kalbar. 

Jelang Ramadan, Pemkot Pontianak Pastikan Ketersedian Sembako dan Pangan

PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak terus memantau ketersedian stok pangan khususnya sembako yang ada di pasaran, untuk menghindari gejolak yang akan terjadi.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo menjelaskan saat ini stok pangan di Kota Pontianak aman untuk tiga hingga enam bulan kedepan.

Menurutnya, Pemkot selalu mewanti-wanti terhadap gejolak yang mungkin saja terjadi ditengah masyarakat. Oleh sebab itu, koordinasi lintas sektoral terus digalakan.

Beberapa tahun lalu di Pontianak bahkan di Indonesia sempat terjadi kelangkaan terhadap bawang merah dan bawang putih. Harga awalnya yang kisaran Rp30 ribu melambung mencapai Rp120 ribu.

Baca: Pemkot Pontianak Awasi Rantai Distribusi Pangan, Dewan Apresiasi

Baca: Antisipasi Gejolak Harga Jelang Natal dan Tahun Baru, TPID Gelar Rakor

Baca: Ada Tim Pengendali Inflasi Daerah, Wali Kota Edi Kamtono Pastikan Stok Pangan Menjelang Ramadan

Hal itu ditegaskannya jangan sampai terjadi lagi, karena membuat kegaduhan di masyarakat.

Terlebih sekitar sebulanan Umat Islam akan melaksanakan puasa dan merayakan lebaran biasanya permintaan akan kebutuhan pokok akan meningkat maka pihaknya sudah mewanti-wanti itu serta memastikan sembako aman di Kota Pontianak.

"Sebentar lagi Ramadan, biasanya permintaan akan meningkat. Maka kita sudah memastikan stok pangan dan sembako ini aman," ucap Haryadi S Triwibowo saat diwawancara, Minggu (14/4/2019).

Kepastian stok sembako aman untuk beberapa bulan kedepan disampaikan Haryadi, setelah adalah laporan dan koordinasi dengan para distributor yang ada di Kota Pontianak.

"Alhamdulillah sampai hari ini informasi dari distributor sembako setelah kita meminta laporan mereka secara berkala masih aman," tegasnya.

Baca: Tempat Hangout Instagramable di Pontianak

Baca: JEJAK Kasus Audrey Pontianak: Perdebatan Hasil Visum hingga Progres Penyelesaian Ranah Hukum

Haryadi juga mencontohkan akhir tahun 2018 lalu di Pontianak sempat mengalami kelangakaan LPG 3 kilogram atau elpiji subsidi yang merupakan haknya masyarakat miskin.

Kejadian tersebut menyebabkan adanya kenaikan harga yang begitu jauh. Haryadi mengatakan untuk mengantisipasi adanya kenaikan dan beberapa barang lainnya.

Selain bekerjasama dengan pihak distributor, Pemkot Pontianak juga selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian serta stakeholder lainnya untuk memantau ketersedian pangan di Kota Pontianak ini.

Sementara untuk elpiji tiga kilogram, ia mengimbau pada para pelaku usaha, khususnya usaha menengah besar untuk tidak menggunakan LPG subsidi tiga kilogram.

Itu adalah untuk usaha mikro dan masyarakat tidak mampu. Sedangkan usaha kecil, menengah harus menggunakan brigh gas atau LPG non subsidi.

Baca: Warga Harap Masjid Jami dapat Ditempati pada Bulan Ramadan

Baca: Sambut Ramadan dan Lebaran, XL Axiata Prediksi Kenaikan Trafik Data 30 Persen

Selama ini, sudah ada pelaku usaha yang dipanggil karena ketahuan.

Selain itu, apabila ketahuan pelaku usaha mendapatkan LPG tiga kilogram dari agen yang sudah ada izinnya maka agen yang sengaja menyuplai pada pelaku usaha kecil menengah termasuk rumah makan, restoran dan sebagainya akan dicabut izinnya dengan melakukan rekomendasi pada Pertamina. (Syahroni)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved