Satelit Hancur Ditembak Rudal India, Kepingan Sampahnya Ancam Misi Astronot Luar Angkasa
"Sekitar 60 kepingan puing satelit itu kini telah dapat dilacak," kata Bridenstine, di hadapan para pegawai NASA, pada Senin (1/4/2019).
Satelit Hancur Ditembak Rudal India, Kepingan Sampahnya Ancam Misi Astronot Luar Angkasa
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Aksi India yang menembak sebuah satelit menggunakan rudal telah menghasilkan sampah luar angkasa yang membahayakan misi Satelit Luar Angkasa Internasional (ISS).
Pemimpin Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS atau NASA, Jim Bridenstine, mengatakan, aksi penghancuran satelit oleh India itu telah menghasilkan sekitar 400 keping puing orbital.
Kepingan sampah luar angkasa itu disebut telah meningkatkan risiko bahaya yang dihadapi para astronot di ISS.
Baca: Sandiaga Uno Amini Statement Amien Rais Terkait People Power
Baca: YLKI Usul Driver dan Penumpang Ojek Online Dijerat Sanksi Jika Langgar Aturan Merokok, Ini Alasannya
Baca: Kabar Gembira Bagi PNS, Rapelan Kenaikan Gaji PNS Segera Dibayar Pemerintah, Catat Tanggalnya!
Menurut Bridenstine, sebagian puing akibat ledakan satelit yang ditembak rudal India pada Rabu (27/3/2019) lalu telah dapat dilacak oleh NASA.
"Namun tidak semua bagian puing satelit cukup besar untuk dilacak. Apa yang kami lacak sekarang hanya puing yang cukup besar, sekitar 10 sentimeter atau lebih."
"Sekitar 60 kepingan puing satelit itu kini telah dapat dilacak," kata Bridenstine, di hadapan para pegawai NASA, pada Senin (1/4/2019).
Disampaikan Bridenstine, satelit yang dihancurkan rudal India berada pada ketinggian yang relatif lebih dekat dengan bumi dibandingkan ISS maupun sebagian besar satelit yang mengorbit di luar bumi.
Baca: KLASEMEN Piala AFC Cup 2019 Grup H, Comeback Tragis Kaya FC Bikin PSM Makassar Gigit Jari
Baca: Sandiaga Uno Buka Suara Terkait Kabinet yang Disebut Hashim Adik Prabowo
Baca: Peneliti Ungkap Tomat Bisa Bikin Pria Lebih Subur, Mampu Tingkatkan 70 Persen Sperma Pria
"Tapi ada sekitar 24 keping yang ada di atas puncak ISS," kata Bridenstine, dikutip AFP.
"Itu adalah hal yang mengerikan. Adalah hal yang mengerikan menciptakan sebuah peristiwa yang membuat puing-puing hingga melampaui puncak Stasiun Luar Angkasa Internasional," lanjutnya.
"Tindakan semacam ini tidak kompatibel dengan masa depan penerbangan luar angkasa umat manusia."
"Hal ini tidak bisa diterima dan NASA harus sangat jelas tentang dampaknya bagi kita," kata Bridenstine.
Dilansir AFP, militer AS telah melacak objek-objek di luar angkasa untuk memprediksi risiko terjadinya tabrakan dengan ISS maupun satelit lainnya yang mengorbit bumi.
Baca: Makan Sepuasnya di Raja Uduk Cabang Serdam Pontianak, Diskon 15 Persen Lho!
Baca: Gempa Berkekuatan 4,9 SR Guncang Sumenep, BMKG Imbau Warga Tetap Tenang
Baca: Ditanya Target, Sandiaga Uno: Kerja Saja, Kita Kerja Keras
Saat ini disebut sudah mencapai 23.000 objek yang lebih besar dari 10 sentimeter di luar angkasa yang telah dilacak.
Jumlah itu termasuk 10.000 puiing yang 3.000 di antaranya tercipta dalam uji anti-satelit China pada 2007 lalu, yang membidik satelit di ketinggian 853 kilometer.