Deklarasi Pemilu Damai, Bupati Jarot: Percayalah yang Memutus Silaturahmi Tidak Akan Terpilih

Jarot Winarno menghadiri kegiatan Deklarasi Damai Pemilu 2019 dan Focus Grup Discussion (FGD) yang diselenggarakan Polres Sintang

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Wahidin
Bupati Sintang Jarot Winarno menghadiri kegiatan Deklarasi Damai Pemilu 2019 dan Focus Grup Discussion (FGD) yang diselenggarakan Polres Sintang bertempat di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Sintang, Senin (11/3/2019) pagi. 

Deklarasi Pemilu Damai, Bupati Jarot: Percayalah yang Memutus Silaturahmi Tidak Akan Terpilih

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG- Bupati Sintang Jarot Winarno menghadiri kegiatan Deklarasi Damai Pemilu 2019 dan Focus Grup Discussion (FGD) yang diselenggarakan Polres Sintang bertempat di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Sintang, Senin (11/3/2019) pagi.

Dalam kesempatan tersebut, Jarot mengatakan Pemilu tahun ini merupakan pemilih terbesar sepanjang sejarah perjalanan demokrasi di Indonesia sejak di helat tahun 1955 silam.

Pada pelaksanaan pemilu tanggal 17 April 2019 mendatang, masyarakat yang memilik hak pilih pada pelaksanaannya akan mendapatkan lima lembar kertas suara.

Baca: Berikut Daftar 11 Kecamatan yang Masuk Daerah Sulit Dijangkau Pendistribusian Logistik

Baca: Polres Sintang Gelar Deklarasi Damai Pemilu 2019 dan Focus Group Discussion

Baca: Kapolres Sintang Minta Caleg dan Pengurus Parpol Dukung Pemilu yang Damai

Jarot juga meminta kepada para pengurus partai, caleg dan semua yang terlibat pada pelaksanaan pemilu untuk saling menjaga situasi dan kondisi, terutama di Kabupaten Sintang. Mengingat waktu menuju hari pelaksanaannya sekitar 40 hari lagi.

"Jadi dalam berkampanye tetap jalin silaturrahmi, hindari penyebaran hoax, ujaran kebencian dan lainya baik dalam pergaulan sehari-hari maupun dalam media sosial karena jika melakukannya pelaku selain memutuskan silaturrahmi juga bisa terkena undang-undang ITE," ujar Bupati Sintang.

Menurutnya, jika terpilih menjadi seorang anggota legislatif masa jabatan hanya lima tahun. Namun hidup di Kabupaten Sintang sebagai saudara itu seumur hidup.

"Jangan sampai persaudaraan, silaturahmi yang sudah kita miliki lalu putus gara-gara kampanye yang kita lakukan. Percayalah yang memutuskan silaturrahmi tidak akan terpilih. Saya yakin di Sintang pelaksanaan pemilu akan baik-baik saja," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved