Konsulat Malaysia Tegaskan Pentingnya Awasi Ketat Border Perbatasan Dibandingkan Jalan-jalan Tikus
Ia menyadari jalan-jalan tikus banyak menghubungkan kampung-kampung di kawasan terpencil dan pedalaman antara kedua negara.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
Konsulat Malaysia Tegaskan Pentingnya Awasi Ketat Border Perbatasan Dibandingkan Jalan-Jalan Tikus
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Konsulat Malaysia menegaskan penguatan pengawasan wilayah perbatasan harus diprioritaskan pada kawasan border-border perbatasan Malaysia-Republik Indonesia dibandingkan jalan-jalan tikus.
“Lebih penting saye lihat adalah kawasan di entry exit (keluar-masuk) resmi yang lime buah tu. Inisaye dimaklumkan akan meningkatkan lagi kegunaan posko lintas batas khususnye pintu perbatasan Tebedu dan Entikong,” ungkapnya saat diwawancarai di Kantor Konsulat Malaysia, Jalan Perdana Nomor 001, Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kamis (17/1/2019).
Baca: Konsulat Malaysia Kuatkan Kerjasama Sarawak-Indonesia Entaskan Rabies di Wilayah Perbatasan
Baca: Konsulat Malaysia Rencanakan Pertemuan PDRM Kontijen Sarawak dan Polda Kalbar, Ini Tujuannya
Menurut dia, potensi aktivitas ilegal lebih besar di border-border perbatasan resmi. Sejauh ini, pihaknya belum menemukan kasus-kasus ilegal besar melalui jalur-jalur tikus.
“Masalahnye, kami tidak melihat haknye sebagai masalah besar dan terdapat case-case (kasus-kasus_red)jenayah (kejahatan_red) besar-besaran,” terangnya.
Ia menyadari jalan-jalan tikus banyak menghubungkan kampung-kampung di kawasan terpencil dan pedalaman antara kedua negara.
“Jalan-jalan tikus dah ade sejak dari zaman dulu. Sebelum kewujudan kedua negara Indonesia dan Malaysia, itu digunekan di perbatasan. Karena ape yang kami pahami, mereka (masyarakat) melalui perbatasan untuk berkunjung ke tempat saudare-saudare mereka,” tukasnya.