Konsulat Malaysia Rencanakan Pertemuan PDRM Kontijen Sarawak dan Polda Kalbar, Ini Tujuannya
Ini agar kedua belah pihak lebih senang untuk mencari waktu keluangan dan pelbagai isu akan diperbincangkan
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
Konsulat Malaysia Rencanakan Pertemuan PDRM Kontijen Sarawak dan Polda Kalbar, Ini Tujuannya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Konsulat Malaysia merencanakan pertemuan antara Polis Diraja Malaysia (PDRM) Kontijen Sarawak dengan Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat pada tahun 2019.
Konsul Malaysia di Pontianak, Mohiuddin Ghazali menerangkan pertemuan dilakukan guna membahas program-program kerjasama, khususnya dalam pengawasan wilayah perbatasan kedua negara yakni Indonesia-Malaysia Sarawak dari aktivitas-aktivitas ilegal.
“Kami sedang mengadakan perbincangan antare Kontijen Polisi Sarawak dengan Polda Kalbar untuk adekan rakor padetahun ini. Kemungkinan di ujong bulan due,” ungkapnya di Kantor Konsulat Malaysia, Jalan Perdana Nomor 001, Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kamis (17/1/2019).
Baca: Wujudkan Harkamtibmas, TNI -Polri Jalin Kemitraan dengan Tokoh di Desa Binaan
Baca: Zainab: Data Perekaman E-KTP di Lapas akan Masuk DPK
Penentuan rencana waktu pada pekan terakhir bulan Februari, kata dia, menyesuaikan dengan jadwal Pemilihan Umum (Pemilu) serentak. Pihaknya ingin pertemuan digelar sebelum penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Plpres) 2019 dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019) pada 17 April 2019.
“Bulan empat tu ade Pilpres atau Pileg serentak. Tu momennye tak sesuai,” terangnya.
Mohiuddin menambahkan rapat koordinasi (rakoor) terakhir antara Ketua PDRM Kontijen Sarawak dan Kapolda Kalbar diadakan pada tahun 2017 lalu. Saat itu, Kapolda Kalbar dan jajaran menggelar kunjungan muhibbah ke PDRM Kontijen Sarawak.
“Sepatutnye tahun 2018, Ketue Polis Serawak berkunjung ke Pontianak untuk adekan rakoor. Tapi tidak diadekan,” katanya.
Pihaknya rencanakan pertemuan antara PDRM Kontijen Sarawak dan Polda Kalbar akan digelar di perbatasan RI-Malaysia yakni Entikong Kabupaten Sanggau.
“Ini agar kedua belah pihak lebih senang untuk mencari waktu keluangan dan pelbagai isu akan diperbincangkan,” imbuhnya.
Baca: Hanya Dihadiri 24 Anggota, Paripurna DPRD Pontianak Molor Lagi
Beberapa isu strategis itu yakni kasus narkoba, perdagangan dan penyelundupan manusia, pencurian kendaraan bermotor, peredaran barang-barang ilegal dan sebagainya.
“Ini kite sedang berusahe agar kedue belah pihak polisi dapat bekerje same rapat dan berkoordinasi bagaimana program-program selepas itu,” tandasnya.