Sosialisasi Perubahan Jalur Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Inilah Tanggapan Guru Nanga Pinoh

Konsekuensinya terdapat saat registrasi dua kali dan pembiayan juga dua kali jika nilai dianggap rendah ditahap pertama.

Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Ada 700 lebih sekolah SMA,MA,SMK yang ada di Kalimantan Barat diundang dalam sosialisasi perubahan jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang dilaksanakan oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Universitas Tanjungpura di Auditorium Universitas Tanjungpura Jl.Jendral Ahmad Yani, Rabu (9/1/2019). 

Laporan Wartawati Tribun Pontianak Anggita Putri

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK- Ada 700 lebih sekolah SMA,MA,SMK yang ada di Kalimantan Barat diundang dalam sosialisasi perubahan jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang dilaksanakan oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Universitas Tanjungpura di Auditorium Universitas Tanjungpura Jl.Jendral Ahmad Yani, Rabu (9/1/2019).

Humas Universitas Tanjungpura Pontianak, Aguz Mirza, S.T,. M.T,mengatakan bahwa sosialisasi ini langsung mengundang kepala sekolah dan ada beberapa operator PDSS yang ikut serta.

Baca: Anggaran Terbatas, Upah Honorer di Kayong Utara Belum Capai UMK

Baca: Kenaikan Gaji Honorer Pemkab Kayong Utara Berlaku Mulai Januari Ini

Baca: Apresiasi Seminar Kepemudaan, Syarif : Pemuda harus Berperan Aktif

Darmawansyah satu diantara guru yang hadir diruangan Auditorium Untan untuk mewakili SMA 1 Nanga Pinoh Kabupaten Melawi dalam kegiatan sosialisasi tersebut.

Darmawan berkomentar bahwa dengan adanya perubahan ini pertama harus disosialisasikan terlebih dahulu kepada siswa dan jika ada waktu langsung kepada wali murid.

"Menjelang UNBK atau UASBN nanti akan dikumpulkan para wali murid untuk mengikuti perkembangan tentang calon mahasiswa terutama anak didik dari kelas 12, karena adanya perubahan dalam teknis pendaftaran khususnya di SBMPTN," ujar Darmawan kepada Tribun Pontianak.

Dengan adanya UTBK sebenarnya ini sudah tahun kedua cuma tahun ini wajib ikutin UTBK, kalau dulu ada pilihan boleh ikut atau tidak sebelum SBMPTN namun sekarang wajib ikut. Kalau dulu dilakukan satu kali sekarang dua kali.

Konsekuensinya terdapat saat registrasi dua kali dan pembiayan juga dua kali jika nilai dianggap rendah ditahap pertama.

Namun untuk yang lainnya Darmawan merasa belum ada kendala untuk masalah jaringan dalam pendaftaran juga tidak ada masalah.

Dalam proses pendaftaran masuk PTN di SMANSA data anak diinput oleh operator sekolah. Setelah masuk datanya di cek oleh siswa sendiri. Jika ada kesalahan dan keliruan maka akan diperbaiki lagi oleh pihak sekolah.

Sementara untuk daftar langsung ke PTN sebagian ada yang dibantu dan ada juga daftar sendiri.

"Insya Allah tahun ini tidak ada masalah daftarnya karena sudah ada sosialisasi hari ini secepatnya kita akan infokan ke anak-anak. Mengingat untuk tes SNMPTN dan SBMPTN siswa selalu ikut walau tidak sampai 85 persen tapi 65 persen sudah ikut.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved