Naik Haji 2018
Sambut Baik Penambahan Runway Bandara Supadio, DPRD Kalbar Janji Perjuangkan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Barat menyambut baik rencana penambahan panjang runway
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Barat menyambut baik rencana penambahan panjang runway atau landasan pacu Bandara Internasional Supadio Pontianak dari sebelumnya 2.250 meter menjadi 3.000 meter.
Terlebih ketika ada harapan agar Bandara Internasional Supadio menjadi satu diantara Embarkasi Haji di Indonesia. Nantinya, pesawat-pesawat berbadan besar dan lebar bisa mendarat pasca realisasi penambahan panjang runway yang pengerjaannya mulai Desember 2018.
Baca: Sempat Alami Deadlock, Hendro Subekti Berharap Pembahasan APBD Perbuhan Selanjutnya Lancar
Anggota Komisi IV DPRD Kalbar, H Miftah menegaskan DPRD Kalbar melalui Komisi IV tentunya akan terus memperjuangkan agar wacana Embarkasi Haji menjadi kenyataan.
“Saya menilai pemanjangan landasan pacu Bandara Supadio sudah wajib dilakukan. Kami mendukung jika menjadi Embarkasi Haji nantinya. Ini pantas dan patut diperjuangkan,” ungkapnya, Jumat (14/9/2018).
Hal ini menilik dari status Bandara Supadio yang merupakan satu diantara bandara berstatus internasional di Indonesia. Otomatis, sudah selayaknya pesawat berbadan besar dan lebar baik jalur domestik dan internasional bisa mendarat maupun lepas landas dari Bandara Supadio.
“Ya, pesawat Air Bus harusnya bisa landing dan take off,” imbuhnya.
Jika menjadi Embarkasi Haji, tentunya memberikan kemudahan pelayanan bagi para jemaah haji khususnya asal Kalbar dalam rangka menunaikan ibadah haji.
Baca: 313 Jamaah Haji Kabupaten Sambas Tiba di Kampung Halaman
“Semoga terwujud. DPRD akan memperjuangkan,” katanya.
Selain menjadi potensi mendukung Embarkasi Haji, pemanjangan landasan pacu Bandara Supadio yang menunjang pesawat berbadan besar dan lebar mendarat, kata Miftah, juga membuka peluang sektor pariwisata Kalimantan Barat.
Sebab, pesawat tidak perlu transit dulu ke Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta.
“Ketika pesawat jenis Air Bus masuk, maka kemungkinan para turis mancanegara berdatangan ke Kalbar. Tentunya, bandara yang semakin representatif ini akan membawa kemajuan bagi Kalbar di masa mendatang. Apalagi Kalbar berbatasan langsung dengan negara tetangga. Ada lima border perbatasan di Kalbar,” tandasnya.