Ketua Komisi V DPRD Kalbar Tegaskan Pembuangan Bayi Merupakan Perbuatan Tidak Manusiawi

Hal ini menyusul penemuan bayi laki-laki di tepi jalan seberang Kantor Bupati Kubu Raya, Selasa (21/8/2018) sekitar pukul 05.10 WIB.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUPONTIANAK.CO.ID/RIZKY PRABOWO RAHINO
Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Markus Amid 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Ketua Komisi V DPRD Kalimantan Barat Markus Amid menegaskan peristiwa pembuangan bayi merupakan perbuatan tidak manusiawi.

Hal ini menyusul penemuan bayi laki-laki di tepi jalan seberang Kantor Bupati Kubu Raya, Selasa (21/8/2018) sekitar pukul 05.10 WIB.

Baca: Inilah Foto-foto Dua Bayi Yang Ditemukan Warga di Lokasi Berbeda

Baca: Ingat Dua Bayi Yang Sempat Ditemukan Telantar di Kubu Raya dan Pontianak, Begini Kondisi Terkininya

Bayi seberat 3,4 Kilogram (Kg) dan panjang 40 sentimeter (cm) itu ditemukan oleh seorang teknisi Bandara Supadio Pontianak. Kondisi bayi tidak berdosa itu terbungkus kain handuk dan dimasukkan ke dalam tas hitam.

Saat ditemukan, bayi berkondisi hidup, berlumuran darah dan diperkirakan berusia 8 jam lantaran tali pusar masih utuh.

“Perbuatan itu sangat tidak manusiawi dan melanggar aturan Tuhan,” ungkapnya kepada Tribun Pontianak, Kamis (23/8/2018).

Ia meminta aparat kepolisian dapat mengungkap tuntas kasus ini agar diketahui secara terang benderang terkait motif dan siapa pelakunya.

“Mohon kepada polisi agar segera mengusut tuntas,” terangnya.

Politisi Demokrat itu menimpali peristiwa pembuangan bayi tidak berdosa itu diduga karena si pelaku merasa takut, mengesampingkan rasa kemanusian dan melanggar aturan Tuhan. Namun, ia tegaskan perbuatan itu sangat tidak dibenarkan.

“Ini perbuatan sangat tidak manusiawi,” timpalnya.

Kejadian itu, kata Markus, merupakan masalah sosial. Ia mendesak pemerintah untuk bekerjasama dengan pemimpin agama untuk memperkuat mental dan spiritual generasi muda. Orang tua juga diharapkan menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan kepada anak-anak.

“Ini agar generasi muda menjadi generasi yang lebih takut kepada Tuhan. Generasi muda harus lebih rajin mengikuti kegiatan positif, utamanya beribadah. Karena dengan banyak ikut ibadah dan dengan ceramah atau khotbah, maka iman akan kuat. Sehingga, tidak gampang terjerumus ke hal-hal negatif,” tukasnya. (Pra).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved