Bayi Laki-laki yang Ditemukan di Paris II Beberapa Hari Lalu Positif Down Syndrom
Devi mengaku jika pemeriksaan pada bayi tersebut baru bisa dilakukan dikarenakan terhambatnya masalah biaya.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nur Imam Satria
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Bayi laki-laki yang ditemukan diterlantarkan oleh orangtuanya pada 7 Agustus lalu di atas kursi teras samping rumah tukang urut, Jln. Parit H Husein 2, Komplek Sejahtera 1 Pontianak, positif mengalami penyakit down syndrom, Kamis (23/8/2018).
Hal tersebut disebutkan langsung oleh Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara Devi Tiomana, menurut Devi sebelum dilakukan pemeriksaan, pihaknya telah menduga bayi tersebut memang mengidap sebuah penyakit.
Baca: Ketua Komisi V DPRD Kalbar Tegaskan Pembuangan Bayi Merupakan Perbuatan Tidak Manusiawi
Baca: Ingat Dua Bayi Yang Sempat Ditemukan Telantar di Kubu Raya dan Pontianak, Begini Kondisi Terkininya
"Tadi sudah keluar hasil pemeriksaan MRI oleh dokter dari rumah sakit Mitra Medika, bahwa bayi yang ditemukan di Paris II itu, positif mengidap down syndrom," ujar Devi yang sangat konsen menangani kasus bayi terlantar di Kalimantan Barat ini.
Devi mengaku jika pemeriksaan pada bayi tersebut baru bisa dilakukan dikarenakan terhambatnya masalah biaya.
"Jadi kemaren ada donatur yang membawa bayi tersebut untuk diperiksa, mungkin donatur tersebut ingin mengadopsi, jadi ia membantu pemeriksaan terlebih dahulu, untuk memastikan penyakit bayi tersebut," tambah Devi.
Saat ini bayi tersebut sedang berada di Lembaga Kesejahteraan Ibu dan Anak (LKIA) Permata Ibu untuk diasuh terlebih dahulu, sambil menunggu penyelidikan dari Polsek Pontianak Selatan.
Menurut Direktur Pelaksana Harian LKIA Kusmanto, bayi tersebut akan dirawat dan diasuh oleh pihaknya, sampai penyelidikan atas bayi tersebut diselesaikan oleh pihak kepolisian.
Jika sampai waktu penyelidikan tersebut belum juga berhasil ditemukan orangtua bayi atau kerabatnya, maka pihaknya dengan dibantu oleh dinas sosial akan mencarikan orangtua asuh untuk si bayi.
"Tugas kita merawat dan mengasuh bayi tersebut hingga kepolisian menyelesaikan penyelidikan nya, tetapi jika pihak kepolisian tidak mampu untuk menemukan orangtua bayi atau kerabat si bayi, maka kita akan mencarikan orangtua yang mau mengadopsi bayi-bayi itu" kata Kusmanto saat ditemui di Yayasan Permata Ibu LKIA.