Waspadai Modus Pengemis Musiman, Ini Kata Ketua MUI Kota Pontianak
Ketua MUI Kota Pontianak ini mengingatkan , sebaiknya masyarakat menyalurkan infak sedekah dan zakat pada lembaga resmi.
Penulis: Syahroni | Editor: Didit Widodo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pontianak, Ustaz Jalaluddin Ahmad menyarankan masyarakat untuk menyalurkan zakat, infak, maupun sedekah pada lembaga resmi.
Dikatakannya, memang tak salah jika seseorang memberikan sedekah pada mereka yang mengemis dan meminta-minta.
"Tapi ini inikan kadang pengemis musiman ini ada modus dan mereka terorganisir, maka sebaiknya masyarakat dianjurkan untuk menyalurkan infak dan sedekah serta zakat pada lembaga resmi yaitu Baznas atau lembaga resmi lainnya," ucap Ustaz Jalaluddin Ahmad, Jumat (18/05/2018) malam.
Menurutnya, dari Baznas nantinya akan disalurkan untuk mereka yang benar-benar membutuhkan dan juga ada dana yang disalurkan untuk kegiatan produktif dan memberdayakan untuk mereka yang benar membutuhkan.

Ia khawatir kalau sedekah yang tujuannya mulia dari masyarakat itu malah salah kasih pada mereka yang menjadi pengemis musiman ini, dan bisa menimbulkan masalah.
Baca: Ini Sikap Pjs Wali Kota Hadapi Pengemis Musiman
Baca: Puji Strategi Pemkot Hadapi Pengemis Musiman, Ini Kata Dewan Kota
Baca: Ini Jurus Jitu Dinsos Pontianak Hadapi Pengemis Musiman
Karena dikhawatirkan tidak mendidik mereka, justru malah membuat mereka nyaman dengan profesi tersebut.
"Memang kita lihat saat bulan Ramadan dan menjelang lebaran banyak modus memang, berkelompok ditengah jalan dan persimpangan lampu merah. Seperti yang lalu-lalu Alhamdulillah Pemerintah Kota Pontianak memang ada operasi untuk menertibkan para pengemis ini dan mereka dipulangkan ke daerahnya masing-masing," tambah Ustaz Jalal.

Kembali Ketua MUI Kota Pontianak ini mengingatkan , sebaiknya masyarakat menyalurkan infak sedekah dan zakat pada lembaga resmi.
"Walaupun, ketika masyarakat mau memberikan tidak ada ada masalah, kalau sasarannya tepat. Yang kita khawatirkan ini mereka hanya modus dan itu akan mendidik mereka pada perilaku yang semacam itu terus menerus," tambahnya.

Ia mencontohkan, ada juga pengemis hari ini dia datang dan diberi Rp20 ribu dan besok datang lagi lau diberi Rp 2 ribu malah tidak mau mengambil.
"Kadang jarak sekian meter malah mereka juga menghitung duit lagi, makanya sebaiknya salurkan pada lembaga resmi dan itu pasti dipertanggung jawabkan dalam menyalurkannya pada mereka yang benar-benar membutuhkan," pungkasnya.