Aswandi Minta Lulusan Untan Tak Hanya Bergantung Pada Penerimaan PNS 

Pengamat Pendidikan Untan, DR Aswandi berharap para wisudawan-wisudawati Untan yang baru diwisuda untuk tidak hanya menggantungkan...

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Tri Pandito Wibowo
ISTIMEWA
Wakil Rektor Bagian Akademik Untan, Dr Aswandi 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Pengamat Pendidikan Untan, DR Aswandi berharap para wisudawan-wisudawati Untan yang baru diwisuda untuk tidak hanya menggantungkan pekerjaan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Para sarjana diharapkan mampu menciptakan peluang-peluang baru dalam membuka kesempatan kerja.

“Jadi, bukan hanya kerja saja, tapi menciptakan pekerjaan. Itu yang paling bagus ketimbang menjadi pengangguran dan menunggu kesempatan menjadi PNS,” ungkapnya saat diwawancarai Tribun Pontianak, Kamis (26/4/2018) malam.

Baca: Puluhan Pengendara Terjaring Operasi Patuh Kapuas Hari Pertama

Aswandi menimpali bahwa sejak masa perkuliahan setiap mahasiswa dan mahasiswi diajarkan menciptakan pekerjaan, bukan mencari pekejraan.

“Tapi tidak mudah karena kita kadang-kadang tidak terbiasa dari berusaha dari hal-hal kecil untuk memulainya,” terangnya.

Kendati mau menjadi pegawai, ia berharap para sarjana bekerja sesuai bidang kemampuan dan keahlian masing-masing di luar profesi PNS. Jika hanya ingin menjadi PNS, ia mengaku pesimis lantaran peluang sangat terbatas. Ia takut malah harapan menjadi PNS malah menjadi sebuah kekecewaan besar karena kompetisi sangat ketat.

Baca: Untan Mewisuda 1.413 Lulusan, Ayu Bangga Predikat Cumlaude IPK 4.00

“Keinginan untuk jadi PNS itu tidak realistis. Kenapa saya katakan demikian, karena tidak ada pengangkatan PNS. Yang mungkin ada pengangkatan itu hanya tenaga guru dan tenaga medis, posisi yang lainnya terbatas. Itu pun mengganti yang pensiun,” jelasnya.

Tenaga guru misalnya, Aswandi menegaskan ada lagi aturan yang harus ditempuh agar seorang guru bisa diangkat menjadi PNS. Walapun ada rencana pemerintah yang akan mengangkat tenaga guru sebanyak 100 ribu di seluruh Indonesia guna menutupi jumlah kekurangan guru dan pensiun.

“Misal di LPTK calon pendidik guru. Angka 100 ribu itu kecil, karena jumlah guru PNS yang sudah pensiun cukup banyak dan akan pensiun jauh lebih banyak lagi. Sementara yang ada stoknya dan siap diangkat oleh pemerintah itu angkanya baru 3.500 orang,” imbuhnya.

3.500 orang yang siap diangkat itu adalah guru sarjana yang sudah memiliki sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik diperoleh ketika sudah ikut Pendidikan Profesi Guru (PPG).

“Jadi, itu yang harus dilewati lagi oleh sarjana ilmu keguruan dan pendidikan yang baru diwisuda. Tidak otomatis diangkat jadi PNS. Harus ikut PPG pra jabatan. Itu tidak mudah juga untuk masuk. Persaingan ketat, tidak ada pengangkatan PNS bagi yang hanya sarjana. Beda kayak dulu, sekarang harus ikut PPG dulu,” paparnya.

Baca: Survei 6.000 anak di Empat Provinsi Terkait Pornografi, KPAI Pusat Temukan Hasil Mencengangkan

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved