Kapolda: Curas Terungkap Melalui Metode SCI, Termasuk Analisa CCTV

Kejahatan dengan kekerasan seperti jambret dan perampokan, serta pembunuhan jadi atensi masyarakat luas.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Didit Widodo
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Tersangka kasus Curas di Jalan Siam, Pontianak saat dibopong karena luka tembak usai press release pengungkapan kasus pencurian dengan kekerasan (Curas) dan kasus pembunuhan tahun 2018 yang rencananya dipimpin Kapolda Kalimantan Barat Irjen Didi Haryono di Polda Kalimantan Barat, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (13/4/2018) siang. Sebanyak 36 kasus dari 41 kasus Curas dengan 33 tersangka dan enam kasus dari sembilan kasus dengan 10 orang tersangka berhasil diungkap jajaran Ditreskrimum Polda Kalbar dan Sat Reskrim Polresta Pontianak. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Prabowo

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Kapolda mengungkapkan, kasus pencurian dengan kekerasan (curas) dan pembunuhan sering kali terungkap melalui metode ilmiah atau Scientific Crime Investigation (SCI).

"Ditreskrimum Polda Kalbar dan Satreskrim jajaran berupaya optimal ungkap kejahatan-kejahatan itu dengan metode ilmiah," ungkapnya dalam rilis pengungkapan kasus di Balai Kemitraan Lantai Dasar Mapolda Kalbar, Jumat (13/04/2018).

Baca: Kapolda Imbau Waspada Jambret, Jangan Nelepon Sambil Berkendara

Metode SCI itu dilakukan melalui beberapa proses di antaranya olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengangkat sidik jadi laten, analisa Closed Circuit Television (CCTV) dan merumuskan motif dan profil tersangka.

"Hingga metode penangkapan secara profesional dan prosedural," terangnya.

Baca: Jambret Jl Siam Tergolong Sadis, Terpaksa Ditembak

Kapolda menambahkan kejahatan dengan kekerasan seperti jambret dan perampokan, serta pembunuhan jadi atensi masyarakat luas.

Pasalnya, tindak pidana ini tidak hanya menimbulkan kerugian materil, namun juga berujung kepada hilangnya nyawa seseorang atau korban.

"Kejahatan seperti itu dapat terjadi karena berbagai latar belakang seperti motif ekonomi, perkelahian, dendam dan lainnya. Bisa saja terjadi secara spontan maupun terencana," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved