Ditelepon Penipu Anak Kecelakaan, Ortu Jihan Menangis
Jihan juga mengakui kendati masih mengenyam pendidikan SMP, ia tidak menampik sangat akrab dengan penggunaan media sosial.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Didit Widodo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Prabowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Seoarang siswa Kelas VIII SMP 15 Kota Pontianak, Syarifah Jihan mengaku pernah mengalami pengalaman hoaks bersifat penipuan yang diterima oleh orangtuanya. Saat itu, ibunya mendapat pesan singkat melalui handphone.
"Pesan hoaks itu isinya saya jatuh kecelakaan saat pulang sekolah. Mendengar kabar, mama terkejut dan nangis. Mama langsung datang ke sekolah. Sekali diihat anaknya tidak apa-apa. Waktu itu, yang ngirim pesan minta kirim uang Rp 5 juta," terangnya, di area Car Free Day Jl Ayani Pontianak, Minggu (25/05/2018).
Baca: Hiii Kuntilanak Ikut Perangi Hoaks di Area Car Free Day
Jihan juga mengakui kendati masih mengenyam pendidikan SMP, ia tidak menampik sangat akrab dengan penggunaan media sosial. Adanya informasi bernada provokatif memang terkadang sering ditemui di medsos.
"Sering pakai medsos. Tapi saya sepakat bahwa hoaks berbahaya bagi kita. Memang harus ditangkal," katanya.
Baca: Parmusi Siapkan Lima Dai untuk Satu Kecamatan, Bentuk Desa Madani
Satu di antara perwakilan Komunitas Sepeda Ontel Kalimantan Barat (Sepok) Pontianak, Tris mengakui bahwa masyarakat selaku pengguna media sosial memang harus mawas diri dan mengontrol diri dalam peggunaan media sosial.
Menurut dia, hal ini sebagai antisipasi agar tidak terjerumus kepada perbuatan-perbuatan negatif karena terprovokasi hoaks atau berita bohong.
"Mari kita sebarkan hal positif seperti semangat dan motvasi. Bukan hal yang tidak jelas. Kami dari komunitas Sepok sepakat tangkal hoaks," singkatnya.
Sebelumnya, Komunitas Peduli Informasi (Kopi) Kalimantan Barat menggelar kampanye tangkal hoaks atau berita bohong di area Car Free Day, Jalan Ahmad Yani Pontianak, Minggu (25/03/2018).

Kampanye tangkal hoaks dilakukan melalui penampilan sosok kuntilanak. Sembari merangkul papan nisan bertuliskan Rest In Peace (RIP) Hoaks, sosok wanita menyeramkan itu tidak letih menyisir jalan, menyapa dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi hoaks.