Hiii Kuntilanak Ikut Perangi Hoaks di Area Car Free Day

Sembari merangkul papan nisan bertuliskan Rest In Peace (RIP) Hoaks, sosok wanita menyeramkan itu tidak letih menyisir jalan, menyapa masyarakat.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Didit Widodo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / RIZKY PRABOWO RAHINO
Sosok kuntilanak mengkampanyekan tangkal hoaks atau kabar bohong di arena Car Free Day Jalan Ahmad Yani Pontianak, Minggu (25/3/2018). 

Laporan waratwan Tribun Pontianak, Prabowo

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Komunitas Peduli Informasi (Kopi) Kalimantan Barat menggelar kampanye tangkal hoaks atau berita bohong di area Car Free Day, Jalan Ahmad Yani Pontianak, Minggu (25/03/2018).

Sosok kuntilanak dan masyarakat mengkampanyekan tangkal hoaks di arena Car Free Day Jalan Ahmad Yani Pontianak, Minggu (25/3/2018).
Sosok kuntilanak dan masyarakat mengkampanyekan tangkal hoaks di arena Car Free Day Jalan Ahmad Yani Pontianak, Minggu (25/3/2018). (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / RIZKY PRABOWO RAHINO)

Kampanye tangkal hoaks dilakukan melalui penampilan sosok kuntilanak. Sembari merangkul papan nisan bertuliskan Rest In Peace (RIP) Hoaks, sosok wanita menyeramkan itu tidak letih menyisir jalan, menyapa dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi hoaks.

Baca: Penampakan Sosok Kuntilanak di Tugu Khatulistiwa! Karya Anak Muda Pontianak

Aksi sang Kuntilanak mendapat respon dari masyarakat yang sedang berolahraga. Tidak sedikit masyarakat baik tua dan muda lintas profesi, pendidikan dan komunitas mengajak sang Kuntilanak untuk berswafoto dan berfoto bersama tanpa canggung.

Sosok kuntilanak bersama komuntas sepatu roda mengkampanyekan tangkal hoaks di arena Car Free Day Jalan Ahmad Yani Pontianak, Minggu (25/3/2018).
Sosok kuntilanak bersama komuntas sepatu roda mengkampanyekan tangkal hoaks di arena Car Free Day Jalan Ahmad Yani Pontianak, Minggu (25/3/2018). (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / RIZKY PRABOWO RAHINO)

Ketua Kopi Kalbar, M Ainul Yakin mengatakan, kampanye aksi ini sebagai upaya menanamkan budaya tangkal hoaks kepada masyarakat, Pemilihan sosok Kuntilanak ini sebagai pengibaratan bahwa hoaks itu seperti hantu antara ada dan tiada.

Baca: PWNU Kalbar Tegaskan Hoaks Tidak Dibenarkan Dalam Islam

"Hoaks itu menyeramkan dan menakutkan apabila tidak disikapi secara serius. Aksi ini sebagai upaya membangun kesadaran masyarakat bahwa dampak negatif hoaks sangat luar biasa," ungkapnya.

Ia menambahkan budaya bijak bermedia sosial dan berinternet sehat memang harus dibangun dalam kehidupan masyarakat. Hal ini agar masyarakat tidak menjadi korban atau bahkan penyebar hoaks.

"Budaya literasi media dan cerdas bermedsos memang harus dibangun. Kita mengimbau masyarakat untuk tidak menelan mentah-mentah informasi yang diterima. Baca hingga tuntas, pikirkan dampaknya apakah bermanfaat atau membawa mudarat jika disebarkan," terangnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved