Pilgub Kalbar
Karolin Ingatkan Masyarakat untuk Lengkapi Dokumen Jika jadi TKI di Malaysia
Dari 2011 jumlahnya terus meningkat, terutama pada tahun 2013 terjadi peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya yakni menjadi 5.798 orang.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Calon Gubernur Kalbar dr. Karolin Margret Natasa mengingatkan kepada masyarakat Sambas untuk melengkapi berbagai persyaratan yang ada jika akan bekerja menjadi TKI di negara tetangga.
"Di Sambas, khususnya Kecamatan Tekarang ini, informasinya banyak masyarakat yang bekerja di negara tetangga sebagai TKI. Untuk itu saya ingatkan kepada masyarakat agar bisa melengkapi berbagai dokumen yang ada, agar tidak terlibat masalah saat bekerja disana," kata Karolin, saat menggelar dialog dengan masyarakat Desa Tekarang, Kecamatan Tekarang, Kabupaten Sambas, sesuai dengan rilis yang diterima pada Rabu (14/3/2018).
(Baca: Bupati Hildi Hamid Dukung Sosialisasi Empat Pilar MPR RI )
Menurutnya, selama dua periode menjadi aggota Komisi XI DPR yang juga mengurusi permasalahan TKI, cukup banyak TKI yang sudah di bantu oleh pihaknya.
Dia memaparkan, banyaknya TKI ilegal menimbulkan pelanggaran dalam proses administrasi, pengiriman, serta penempatan tenaga kerja ke luar negeri.
Pemalsuan dokumen, manipulasi tes kesehatan, dan bentuk penyimpangan lainnya akan menimbulkan kerugian bagi TKI serta negara, sehingga akan meningkatkan keberangkatan TKI ilegal atau nonprosedural.
"Dengan pengalaman yang saya miliki dalam mengurus TKI, tentu saya tahu betul apa saja persoalan yang dihadapi oleh masyarakat yang bekerja sebagai TKI.Apa lagi, Pak Cornelis adalah pemimpin Kalbar yang cukup serius dalam mengurus permasalahan TKI sehingga kita tahu apa yang diperlukan masyarakat," tuturnya.
Karolin memaparkan, berdasarkan data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mencatat sepanjang tahun 2011-2016 tenaga kerja Indonesia asal Kalimantan Barat terbanyak dari Sambas.
Dari 2011 jumlahnya terus meningkat, terutama pada tahun 2013 terjadi peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya yakni menjadi 5.798 orang.
(Baca: Penasehat Hukum Hamka Siregar Sampaikan Duplik, Ini Isinya )
Sesuai data penempatan tenaga Kerja Indonesia asal Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan Kabupaten/kota periode tahun 2011-2016 disebutkan pada 2011, jumlahnya sekitar 881 orang.
Kemudian pada 2012 menjadi 960 tenaga kerja.
Pada 2013, terjadi peningkatan yang signifikan, yakni menjadi 5.798 orang. Pada 2014, terjadi penurunan jumlah yakni menjadi 2.828 orang. Turun lagi pada 2015 menjadi 1.074 orang.
Untuk negara tujuan bekerja di antaranya adalah Malaysia, Brunei Darussalam, Taiwan, Saudi Arabia, Singapura serta negara lainnya.
Data ini sesuai dengan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN).
Karolin menambahkan, jika dirinya dipercayakan masyarakat untuk menjadi Gubernur Kalbar dirinya akan berusaha untuk memaksimalkan potensi pertanian di Sambas dengan mekanisasi pertanian, karena berdasarkan data BPS, Sampai saat ini Sambas menjadi daerah dengan potensi terbesar untuk bidang pertanian di Kalbar, disusul Landak dan Kubu Raya di posisi ketiga.