Terduga Teroris di Supadio

Terduga Teroris yang Diciduk Densus 88 Alumni Untan? Ini Kata Pembantu Rektor III Kamarullah

Kalau di luar, setelah jadi mahasiswa itu kan di luar tanggung jawab kita di Universitas

Penulis: Syahroni | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANESH VIDUKA
Purek III Untan Pontianak, Prof Kamarullah menyampaikan kata sambutan pada Talkshow yang bertajuk Menjadi Hebat Dari Fisip Untuk Kalimantan Barat yang digelar oleh IKA Fisip Untan dalam rangkaian acara Dies Natalis ke-52 Fisip Untan di PCC, Pontianak, Kalbar, Selasa (28/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Adanya pengamanan yang dilakukan oleh Densus 88 dan Polda Kalbar terkait dugaan teroris di Bandara Supadio Pontianak, berinisial NH, Senin (27/11) kemarin  merupakan Alumni Universitas Tanjungpura mendapat tanggapan dari Pembantu Rektor Tiga Untan, Prof Kamarullah.

Kamarullah menyatakan sampai saat ini dirinya masih belum mendapat informasi terkait terduga teroris yang diamankan oleh Densus adalah Alumni Untan.

"Kita sampai saat sekarang ini belum dapat konfirmasi apakah itu alumni kita atau bukan. Yang jelas terakhir saya baca koran, dia itu warga Sambas. Sampai sekarang, saya tanya teman-teman belum dapat keterangan dari Polda," ucap PKamarullah, Selasa (28/11/2017).

(Baca: Memelihara Orangutan Bisa Membahayakan Keselamatan, Ini Virus yang Ditularkan )

Seandainya terduga teroris tersebut betul merupakan Alumni Untan dan dari Fakultas Teknik, maka akan ditelusuri dulu proses mereka itu sampai terlibat terorisme.

"Apa yang menyebabkan mereka berangkat menjadi seperti itu, apakah mereka memang didoktrin saat jadi mahasiswa atau setelah jadi mahasiswa. Kalau di luar, setelah jadi mahasiswa itu kan di luar tanggung jawab kita di Universitas," katanya.

Mengenai kalau beberapa waktu lalu, BNPT pernah merilis hasil penelitian mengenai perguruan tinggi didapatkan banyak mahasiswa adalah aliran radikal. Ia beranggap itu hanya asumsi bahwa di kampus ada paham radikal.

"Kita di Untan berupaya semaksimal mungkin untuk mengeliminir bahkan meniadakan paham paham itu, karena untuk mengatasi masalah itu pada mahasiswa, dengan mata kuliah wajib yang diikuti, misalnya pendidikan karakter, yang merupakan bagian yang harus diikuti mahasiswa Untan," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved