Ditemukan Lima Persen Sapi Kurban di Pontianak Terkena Penyakit Hati
Berdasarkan pentauan petugas di lapangan masih ditemukan tata cara pemotongan hewan yang salah.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Perikanan Kota Pontianak, Bintoro mengungkapkan data di tahun 2017 terjadi peningkatan jumlah hewan kurban dengan total 2363 ekor hewan kurban dipotong.
"Sejak hari pertama hingga 3 September, total data hewan kurban enam kecamatan, mencapai 2363 ekor, dengan jumlah sapi 1029 ekor, kambing 1332 ekor, sisanya kerbau dan domba," katanya kepada Tribun Pontianak, Senin (4/9/2017) siang.
Namun yang masih menjadi catatan, berdasarkan pentauan petugas di lapangan masih ditemukan tata cara pemotongan hewan yang salah.
(Baca: Kantor Imigrasi Pontianak Buka Layanan Paspor Online, Tonton Videonya )
Oleh karena itu, pihaknya kemudian langsung bertindak dengan memberikan pemahaman sekaligus mengajarkan tata cara pemotongan hewan yang benar.
Adapun yang perlu dipahami ialah cara menguliti, memotong hingga pencincangan daging sebagian petugas pemotongan hewan masih belum sempurna.
Temuan ini jadi perhatian dan akan segera dilakukan evaluasi agar pelaksanaan pemotongan hewan kurban tahun depan semakin baik.
Kemudian untuk hewan kurban juga masih ditemukan yang belum layak potong. Padahal sebelum hari pemotongan pihaknya sudah mengantisipasi hal ini dengan sosialisasi pada pedagang dan pembeli untuk mengetahui informasi tersebut.
Pengecapan tanda hewan juga dilakukan untuk memudahkan membeli hewan layak kurban. Namun temuan hewan kurban belum layak potong masih saja terjadi.
Beberapa penyakit hati khususnya sapi juga ada temuan. Pihaknya langsung mengambil tindakan pencegahan dengan menguburkan langsung hati tersebut.
Untuk dagingnya, sejauh ini tak ada masalah dan boleh dikonsumsi. "Perkiraan dari seribuan sapi, sekitar 5 persennya ditemukan penyakit hati," ungkapnya.
Dibanding tahun lalu, peningkatan jumlah pemotongan hewan kurban tahun ini lebih banyak. Banyaknya jumlah pemotongan hewan ini kata dia sebanding dengan temuan pelanggaran yang dilakukan.
"Ini jadi evaluasi kami. Ke depan sosialisasi akan ditingkatkan. Terutama soal tata cara pemotongan hewan ini," pungkasnya.