Lokasi Bisa di Jangkau, Ateng: Pemadam Kebakatan Swasta Siap Bantu Padamkan Api
Kita hanya berharap ada bantuan dari tuhan Yang Maha Esa untuk menurun hujan agar bisa memadamkan apinya
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Forum Komunikasi Pemadam Kebakaran Pontianak, Ateng Tanjaya, menuturkan kendati bukan merupakan tugas pokok dari pemadam swasta untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan lahan numun pemadam swasta selalu siap membantu untuk melakukan pemadaman dilokasi yang masih bisa dijangkau.
"Untuk tupoksinya memang kami yang swasta ini adalah untuk memadamkam di pemukiman dan untuk kebakaran lahan ini memang sudah ada tim khusus seperti Manggala Agni yang sudah profesional, tapi karena terkadang semangat melihat asap yang mengepul dan langsung saja kawan-kawan dari pemadam kebakaran ini turun lapangan," ujarnya, Jumat (17/2/2017).
Dikatakannya, hal itupun hanya bisa dilakukan di Kota Pontianak dan sekitarannya dengan raduis 20 KM dari Pontianak.
"Kalau sudah seperti tahun 2014-2015 lalu kebakaran hutan dimana-mana. Kita hanya berharap ada bantuan dari tuhan Yang Maha Esa untuk menurun hujan agar bisa memadamkan apinya," doa Ateng Tanjaya.
Namun ia juga katakan fokus yang dilakukan oleh pemadam sendiri adalah lahan yang mendekati pemukiman yang radiusnya sekitar 200 meter.
Selain itu sebagai Ketua Forum Komunikasi Pemadam Kebakaran Pontianak ia katakan dengan semangat untuk menyambut apel besar yang dilakukan untuk memecahkan rekor.
"Sudah tidak ada masalah karena mereka siaganya sudah 24 jam. Tidak mengenal waktu dan tempat. Mereka tidak menerima gaji, mereka relawan murni, namun untuk kemaslahatan kita bersama mereka tetap bersemangat, kalau untuk semangat saya pikir no problem," tegasnya.
Untuk saat ini total yayasan pemadam kebakaran di Kota Pontianak sudah ada 28 yayasan pemadam besar atau kecil dan Kubu Raya dan Jungkat dengan radius 20 km juga sudah mempunyai sekarang ini 14 yayasan.
Selama ini yang menjadi kendala adalah sama berlaku universal, yaitu kecepatan ,untuk mendapatkan kecepatan perlu dukungan komunikasi yang akurat, makanya untuk masyarakat mungkin preventif nya penanggulangan dini.
"Api kecil harus ditanggulangi dulu, dan lapor pada pemadam, karena kalau menunggu pemadam saja pasti terlambat. Selain itu kendala yang dihadapi jalalan kota ini kesulitan mengakses TKP karena banyak pengguna jalan yang kurang faham,dan ketika sampai di TKP masyakat juga ramai menonton, sehingga menghalangi kerja pemadam," jelasnya.
Selain itu untuk pemadaman di permukiman maupun di lahan sumber air juga menjadi kendala, karena musim kering air tidak tersedia.
Selain itu menanggapi, pemecahan rekor apel besar dengan personil 3000 orang, Ateng katakan jumlah personil yang diminta Mapolresta ia pikir pihaknya harus siap, dan yakin, karena semangat sangat tinggi.