Polisi Ungkap Identitas Kerangka Manusia di Sungai Pinyuh: Lie Bun Kong, Duga Meninggal karena Sakit

Warga Jalan Karya Bakti RT 003/RW 001, Kelurahan Sungai Pinyuh, digemparkan oleh penemuan kerangka manusia

Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
PENEMUAN KERANGKA - Pamatwil Polres Mempawah Ipda Sumartian Suheri, bersama tim Inafis mendatangi dan menunjukkan lokasi penemuan kerangka manusia di Jalan Karya Bakti RT 003/RW 001, Kelurahan Sungai Pinyuh, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Jumat 11 November 2025. 

Ringkasan Berita:
  • Berdasarkan informasi keluarga, korban hidup seorang diri dan memiliki riwayat penyakit ayan atau epilepsi sejak lama.
  • Kakak kandung korban, Ciu Fa (67), menjadi orang pertama yang menemukan kerangka tersebut.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Warga Jalan Karya Bakti RT 003/RW 001, Kelurahan Sungai Pinyuh, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, digemparkan oleh penemuan kerangka manusia pada Jumat 7 November 2025 pagi.

Penemuan ini terjadi sekitar pukul 07.00 WIB di area semak belakang rumah warga, tepat di samping sebuah gorong-gorong.

Korban diketahui bernama Lie Bun Kong (55), warga setempat keturunan Tionghoa.

Ia telah dilaporkan hilang sejak sekitar 50 hari lalu, atau sejak September 2025.

Berdasarkan informasi keluarga, korban hidup seorang diri dan memiliki riwayat penyakit ayan atau epilepsi sejak lama.

Kakak kandung korban, Ciu Fa (67), menjadi orang pertama yang menemukan kerangka tersebut.

Ia menceritakan awal mula penemuan saat hendak mencari belimbing buluh di hutan kecil belakang rumah.

Baca juga: Nyaris Dua Bulan Hilang, Lie Bun Kong Warga Sungai Pinyuh Ditemukan Tinggal Kerangka

"Saya mencium bau bangkai yang sangat menyengat. Saat saya dekati, ternyata ada tulang kaki manusia di dekat gorong-gorong, posisinya telungkup di kubangan lumpur," ujar Ciu Fa.

Mengetahui hal itu, ia segera memanggil tetangganya, Suryanto (40), untuk memastikan temuan tersebut dan menghubungi Ketua RT serta pihak Polsek Sungai Pinyuh.

Tak lama kemudian, Kapolsek Sungai Pinyuh AKP Setyadi, bersama anggota Polsek dan Pamatwil Polres Mempawah Ipda Sumartian Suheri, serta tim Inafis Polres Mempawah tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP.

Ipda Sumartian Suheri saat ditemui di lokasi menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah mengambil sejumlah langkah penanganan sesuai prosedur.

"Begitu menerima laporan, kami langsung turun ke TKP untuk mengamankan lokasi, melakukan identifikasi, serta mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. Dari hasil pemeriksaan awal, korban diduga meninggal karena penyakit epilepsi yang sudah lama dideritanya," jelas Ipda Sumartian.

Ia menambahkan, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah karena meyakini korban meninggal akibat sakit yang diderita, serta kondisi tubuh korban yang sudah menjadi tulang belulang.

"Keluarga menandatangani surat pernyataan resmi menolak autopsi. Jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga melalui Yayasan Kematian Arif Sejahtera Sungai Pinyuh untuk proses pemakaman," tambahnya.

Dari hasil penyelidikan sementara dan keterangan keluarga, polisi menyimpulkan bahwa korban meninggal dunia karena penyakit epilepsi, bukan karena tindak kekerasan.

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di sekitar lokasi maupun pada bagian tubuh korban yang tersisa. Berdasarkan fakta dan hasil olah TKP, kuat dugaan korban meninggal secara alami akibat penyakit yang diderita," tutup Ipda Sumartian Suheri. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved