Polres Sanggau Gelar Latihan Dalmas, Siapkan Personel Hadapi Potensi Aksi Massa

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Polres Sanggau menggelar latihan pengendalian massa (Dalmas) sebagai upaya antisipasi terhadap kemungkinan adanya aksi unjuk rasa di wilayah hukumnya. Kegiatan ini berlangsung di halaman Mapolres Sanggau, Senin 15 September 2025 pagi.

Latihan dimulai sekitar pukul 08.30 WIB dan dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Sanggau, AKP PSC Kusuma Wibawa, SH, MAP, didampingi Kasat Samapta Iptu Supar, AKP Sumarda’i, AKP Sukiswandi, Iptu P Sinurat, serta KBO Sat Samapta Ipda Twenty.

Sejumlah personel gabungan dari berbagai bagian, satuan, dan seksi Polres Sanggau dilibatkan dalam latihan tersebut.

Peserta terdiri dari anggota berpangkat Bripda, Briptu, hingga Brigpol, yang dipimpin oleh PS Kanit Dalmas Aiptu Heru Suyadi dengan instruktur Brigpol Reza Fahlevi.

Dalam simulasi, personel Dalmas melaksanakan tahapan pengendalian situasi ketika massa tidak terkendali.

Awalnya, Dalmas awal membentuk barisan menghadapi peserta aksi, lalu dilakukan lintas ganti dengan Dalmas lanjut ketika kondisi memasuki status kuning.

Instruktur Dalmas Brigpol Reza Fahlevi memberikan aba-aba untuk melakukan dorong maju, menghadapi eskalasi massa yang semakin memanas.

Langkah taktis tersebut akhirnya berhasil mengendalikan situasi dan membuat massa simulasi dapat ditertibkan.

Setelah kondisi dinyatakan aman, personel Dalmas lanjut kembali ke posisi semula dengan formasi yang teratur.

• Polresta Pontianak Gelar Latihan Dalmas untuk Mantapkan Kesiapan Hadapi Aksi Unjuk Rasa

Seluruh rangkaian skenario berjalan sesuai dengan rencana tanpa hambatan berarti.

Usai latihan, dilaksanakan apel konsolidasi yang dipimpin Kabag Ops Polres Sanggau. Apel tersebut bertujuan melakukan evaluasi singkat sekaligus memberikan arahan kepada personel yang terlibat agar semakin siap dalam menjalankan tugas di lapangan.

Kabag Ops Polres Sanggau, AKP PSC Kusuma Wibawa, menjelaskan bahwa latihan Dalmas merupakan bagian dari kesiapan institusi kepolisian dalam menghadapi dinamika masyarakat.

Menurutnya, personel harus mampu bergerak cepat, terukur, dan profesional.

“Latihan ini menjadi sarana untuk mengasah kemampuan teknis serta meningkatkan kekompakan tim. Kami ingin memastikan seluruh personel siap siaga dalam mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas, khususnya aksi unjuk rasa,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengendalian massa tidak hanya menekankan pada aspek teknis barisan, tetapi juga pengendalian emosi serta kedisiplinan personel di lapangan.